ENDE, SUARAFLORES.NET-Air merupakan kebutuhan paling mendasar atau kebutuhan yang sangat vital dan tak bisa digantikan. Tanpa air dapat merusak sistem dan ekosistem kehidupan makluk hidup. Karena itu setiap makhluk hidup memerlukan air termasuk manusia.
Jika manusia sudah memiliki air untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya maka air yang telah memenuhi kebutuhan hidupnya mesti dikelola secara baik. Ketika air dikelola secara baik maka aspek positif yang diperoleh adalah pemerataan dan keadilan dalam pemenuhannya. Untuk mengelola air secara baik dibutuhkan sebuah wadah atau badan untuk mengelolanya baik dari sisi management, struktur maupun sumberdaya. Ketika wadah pengelolaan air sudah dibentuk maka perlu terus didorong agar dapat berfungsi secara baik.
Untuk itu, AP Ende dan AP Nada (Nagekeo dan Ngada) melakasanakan pelatihan komite air untuk memperkuat keterlibatan masyarakat dan pemerintah dalam pengeloaan air secara mandiri. Pelatihan ini berlangsung di Hotel Satarmese, Jalan Eltari, Kabupaten Ende Flores, Senin-Rabu, 25-27 Maret 2019.
“Dalam pelatihan ini kami melibatkan 6 desa di Ende dan 2 desa di Nagekeo dengan sistem sharing budget antar kedua AP ini,” ujar Yohanes Brechmans Tanaboleng selaku TP Health Coordinator Wahana Visi Indonesia Area Program Ende kepada SuaraFlores.Net di sela-sela kegiatan, Senin (25/3/2019).
Tanaboleng menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan ini yakni peningkatan kapasitas komite air dari sisi management pengeloaan air, struktur dan program kerja. Mendorong pembentukan komite air di setiap desa layanan (bagi desa yang belum). Dan mendorong Pemerintah Desa untuk membiayai wadah komite air secara rutin dari APBDesnya.
Tanaboleng mengatakan bahwa peserta dari pelatihan ini berasal dari daerah intervensi WVI di 3 Kecamatan yaitu Detusoko, Wewaria dan Lepkes. WVI melibatkan 5 desa yakni Desa Mautenda, Desa Tanali, Desa Fataatu, Desa Wologai dan Desa Ndikosapu.
Desa lain yang juga dilibatkan dalam kegiatan ini yakni Desa Watusipi dari Kabupaten Ngada dan Desa Rowa dari Kabupaten Nagekeo.
Masing-masing desa yang diundang berjumlah 5 orang sehingga total peserta pelatihan sebanyak 35 orang.
Untuk diketahui, kegiatan pelatihan ini melibatkan 5 orang narasumber yakni, pertama, Kepala Bappeda Kabupaten Ende, diwakili oleh Kabid II Mustaqim Mad Mberu sekaligus membuka kegiatan pelatihan komite air secara resmi. Mustaqim membawakan materi tentang Strategi Penyediaan Air Bersih di Kabupaten Ende.
Kedua, Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Ende, Lewang Fransiskus dengan materi tentang Perencanaan system Air Minum Pedesaan Berbasis masyarakat
Ketiga, Kepala Dinas Badan Lingkungan Hidup Oleh kabid Tata Lingkungan, Is Purnamawati Djafar dengan materi Siklus Air, Perlindungan Sumber Air serta Jenis-Jenis Pohon yang Melindungi sumber air di Kabupaten Ende.
Keempat, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende diwakili oleh Abdullah Gadir Pua, ST dengan materi tentang Diagram F (pencemaran air oleh bakteri), Pencegahan dan Bagaimana Peran Puskesmas dan Dinkes Dalam Memonitor Kualitas Air sehingga Aman Dikonsumsi oleh Masyarakat.
Kelima, Kepala Dinas PMD Kabupaten Ende, Yohanis Nislaka dengan materi Pengeloaan BUMDes Sebagai Salah Satu Sumber Pendapatan desa. (DM).