TNK Ditutup, Nae Soi: Harus dibedakan TNK sebagai konservasi dan pusat pariwisata

by -86 Views

JAKARTA, SUARAFLORES.NET,- Gubernur Provinsi NTT, Viktor Laiskodat menutup Taman Nasional Komodo (TNK) untuk menyelamatkan binatang purba itu dari ancaman kepunahan karena berkurangnya rusa yang menjadi makanan utama komodo.

Menyikapi keputusan Gubernur Laiskodat, banyak warga berpendapat berbeda. Menurut mereka, langkah itu seharusnya tidak dilakukan kalau hanya beralasan rusa yang merupakan makanan komodo sudah berkurang.

Alasan lainnya, dengan penutupan TNK maka jumlah wisawatan luar negeri maupun dalam negeri ke Pulau Komodo akan berkurang bahkan mungkin sepi. Dengan demikian, akan menurunkan pendapat daerah, negara dan ekonomi warga di Labuan Bajo, Manggarai Barat.

“Kami sangat kecewa kalau TNK itu benar-benar ditutup dalam waktu yang lama. Itu membawa dampak ekonomi yang besar, baik bagi daerah maupun bagi warga. Wisawatan pasti sepi karena obyek wisata komodo ditutup. Jika hanya rusa yang berkurang, seharusnya dilakukan pengembangbiakan rusa secara masal,”kata Stefanus, warga Adonara, Flores yang tinggal di Kota Bekasi.

Baca juga: Harga Tiket ke TNK Naik, Ini Komentar Pelaku Pariwisata Flores

Baca juga: Menggeliatnya Pariwisata NTT, Labuan Bajo Pintu Gerbang

Menanggapi polemik soal penutupan TNK, Wakil Gubernur NTT, Joseph Nae Soi, saat dikonfimasi Suaraflores.net di Jakarta, Senin (21/1/2019), menerangkan bahwa semua pihak harus bisa membedakan TNK sebagai taman yang dilindunig dan dikonservasi dan TNK sebagai pusat pariwisata.

“Harus dibedakan dulu TNK sebagai taman yang dilindungi dan dikonservasi dan TNK sebagai pusat pariwisata. Kalau kita mau supaya komodo tetap eksis dan menjadi dinosaurus yang masdih hidup satu-satunya di dunia, maka dia harus dilingungi, salah satunya dengan konservasi,” kata Nae Soi.

Menurut Nae Soi, konservasi itu dilakukan supaya tersedianya makanan komodo yang cukup. Jika makanan komodo tidak berkecukupan karena dicuri oleh manusia, maka komodo akan menjadi kanibal.

“Konservasi sangat penting. Salah satu bentuknya adalah menutup sementara TNK supaya dapat mengembalikan komodo pada habitat aslinya. Untuk menjaga dia tetap eksis, maka kebutuhan makanannya harus benar-benar terjaga,” kata Nae Soi. (bkr/sfn)