Produktivitas Komoditi Unggulan di Sikka Meningkat

by -87 Views
Suara Flores

MAUMERE, SUARAFLORES.NET–Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sikka, Hengky B Sally mengatakan pemerintah daerah bekerja keras dalam meningkatkan produktivitas 3 jenis komoditi unggulan. Dari data resmi, sejak tahun 2016 tiga komoditi seperti kelapa, kakao dan mente menunjukan adanya peningkatan.

Untuk komiditi kelapa di tahun 2013 terdapat produksi sebesar 530 kg per hektar. Kondisi ini mengalami peningkatan produktivitas di tahun 2014 yaitu sebesar 632 kg per hektar. Pada tahun 2015, hasil produksi untuk kelapa sebesar 721 kg per hektar. Atas kerja keras pemerintah melalui perawatan dan peremejaan dari tahun ke tahun maka pada tahun 2016, hasil produksi naik menjadi 730 kg per hektar.

Baca juga: Marianus, Sarjana yang Banting Stir ke Pertanian Organik

Untuk komiditi kakao, hasil produksi di tahun 2013 sebesar 595 kg per hektar. Pada tahun 2014, hasil produksi naik menjadi 535 kg per hektar. Angka pada tahun ini menurun karena tanaman pertanian kakao mengalami serangan hama seperti hantopoltis, busuk buah dan Penyakit Buah Kakao (PBK). Melalui perawatan dan penyemprotan maka hasil produktivitas naik di tahun 2015 menjadi 628 kg per hektar. Atas kerja keras pemerintah, sehingga pada tahun 2016 meningkat menjadi 630 kg per hektar.

“Tanaman tua dilakukan peremajaan atau ganti dgn tanaman kakao yang baru. Kalau pemangkasan dan pemupukan untuk tanaman umur produktif atau sedang produksi” jelasnya.

Baca juga: Wirusahawan Minta Pemerintah Bangun Perusahaan Daerah

Untuk komiditi jambu mente, pada tahun 2013 terdapat hasil produksi sebesar 804 kg per hektar. Pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 792 kg per hektar. Angka ini dipengaruhi oleh usia tanaman yang sudah mulai tua dan tidak dilakukan pemangkasan dan juga tidak dipupuk. Intervensi pemerintah dalam hal intensivikasi mente kurang. Melalui intervensi pemerintah, tahun 2015 hasil produksi meningkatkan menjadi 990 kg per hektar. Angka tersebut mengalami penurunan pada tahun 2016 yaitu sebesar 899. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah melakukan peremejaan di tahun 2017 untuk meningkatkan produktivitas.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Sikka Tembus Target

“Untuk kelapa dan kakao dari angka ini terlihat mengalami peningkatan walau tidak secara signifikan. Begitu pun juga komoditi mente, sehingga kita melakukan peremejaan. Angka-angka yang saya sebutkan ini merupakan angka pasti dan sesuai dengan data Badan Pusat Statistik” kata Hengky Sally di ruang kerjanya, 16/02/2017.

Baca juga: 74 Petani Tanam 1000 Anakan Sengon

Dijelaskan bahwa untuk tanaman perkebunan, khususnya kelapa, Kabupaten Sikka sudah disertifikasi dan menjadi daerah atau pusat sumber benih kelapa dalam. Desa Bloro menjadi lokasi contoh yang juga sudah diperluas di beberapa wilayah seperti Koting, Nita sebagai Blok Penghasil Tinggi (BPT), ke depan dapat disertifikasi sebagai sumber benih kelapa dalam. (sfn02).