WAIKABUBAK, SUARAFLORES.NET,- Tim Koordinasi Kegiatan Taman Pawoda Kabupaten Sumba Barat melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) pelaksanaan pengembangan anak usia dini holistik integratif (PAUD HI) di 10 desa pilot PAUD HI. Di setiap desa yang dikunjungi, tim melakukan observasi, wawancara dan diskusi kelompok terarah dengan para pengurus layanan PAUD HI atau Taman Pawoda Desa guna memastikan dan mengecek sejauhmana pelaksanaan layanan kesehatan dan gizi, layanan pendidikan, layanan pengasuhan dan layanan perlindungan anak.
Sebagaimana terlihat saat Monev PAUD HI di Desa Kabu Karudi oleh Tim B pada Selasa (4/9) lalu, tim monev yang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Nakertrans pada Bappeda Sumba Barat, Bora Kahowi, melakukan pertemuan dengan tim taman pawoda desa bertempat di TK Kristen Kabu Karudi. Dalam pertemuan ini dihadiri oleh Direktur Stimuan Institute Sumba, Stefanus Makambombu dan Kepala Desa Kabu Karudi, Barnabas Bora Hangu, SH. Para peserta yang hadir dalam pertemuan ini adalah para pengurus taman pawoda desa yang terdiri dari para kader posyandu, pengelola dan pendidik kelompok bermain atau PAUD dan TK, para kader BKB (Bina Keluarga Balita) dan para pengurus kelompok kerja perlindungan anak desa.
Sebelum melakukan diskusi yang dibagi dalam 2 kelompok, Kepala Sub Bidang Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Nakertrans pada Bappeda Sumba Barat, Bora Kahowi, mengemukakan pentingnya dukungan pemerintah desa dan semua elemen masyarakat dalam pengembangan PAUD HI. Alasannya adalah melalui PAUD HI, anak akan mendapatkan layanan yang komprehensif yakni terkait dengan kesehatan dan gizi, pendidikan, pengasuhan dan perlindungan anak. layanan ini diberikan sejak seorang anak masih berada di dalam kandungan yang disebut dengan janin atau sejak masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Itu artinya sejak masa kehamilan hingga anak berusia 6 tahun. Dengan PAUD HI juga tidak hanya balita yang diperhatikan tetapi orang tua balita atau keluarga balita dididik menjadi pengasuh-pengasuh yang hebat dan bertanggung jawab untuk bisa menghasilkan generasi-generasi yang hebat.
Bora Kahowi mengatakan, Program PAUD HI tercantum dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumba Barat Periode 2016 – 2021. Implementasi dari RPJMD ini, setiap tahun pemerintah daerah secara bertahap memprogramkan pengembangan PAUD HI. Hingga saat ini ada 22 desa pilot PAUD HI yang dalam pengembangannya bekerja sama dengan Save The Children dan Stimulan Institute Sumba.
“PAUD HI ini bukan program NGO tapi pemda. Jadi pemerintah desa dan semua masyarakat harus mendukungnya. Untuk apa? Supaya anak kita sejak dalam kandungan sudah sehat dan tidak stunting. Supaya tidak stunting maka orang tua dibekali dengan pengetahuan pengasuhan anak yang baik melalui kegiatan BKB, anak distimulasi di PAUD dan diberikan perlindungan, “terang Bora Kahowi di hadapan masyarakat.
Lebih lanjut dijelaskannya, dengan adanya program PAUD HI ini, kita berharap akan tercipta generasi unggul atau generasi emas sebagai persembahan kita kepada bangsa dan negara Indonesia bahwa di tahun 2045 nanti akan ada SDM-SDM hebat yang tangguh dan berdaya saing baik secara nasional maupun internasional yang berasal dari Kabupaten Sumba Barat. Untuk bisa tercipta generasi emas, maka kita harus mulai dari sekarang ini. Taman Pawoda Desa Kabu Karudi harus punya program dan kegiatan yang didukung dengan anggaran dari pemerintah desa agar layanan di posyandu berjalan maksimal, ada pemberian makanan tambahan secara rutin, ada kegiatan PAUD yang memenuhi standar, ada kegiatan BKB yang berjalan secara baik, ada program intervensi untuk pengembangan remaja, kelas ibu hamil dan lainnya.
Dengan adanya Program PAUD HI, lanjut Bora Kahowi, diharapkan dapat mencegah terjadinya stunting yang mana kita ketahui bersama bahwa Sumba Barat masih cukup tinggi. Di tahun 2018 angka stunting mencapai 53,7 % dan di tahun 2019 ini mencapai 47,8 %. Agar tidak stunting, Bora Kahowi mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan dengan menanam kelor atau marungga untuk bisa dijadikan sayuran karena kandungan gizinya cukup bagus. Untuk itu, sejak kehamilan, ibu hamil harus makan sayur kelor dan ketika anak usia balita harus konsumsi sayur kelor agar bisa mencegah terjadinya stunting.
“Mari bersama kita cegah stunting untuk hasilkan generasi hebat di masa depan, “ajak Bora Kahowi.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Kabu Karudi, Barnabas Bora Hangu, SH, menyatakan terima kasihnya atas dukungan Pemda Sumba Barat melalui kehadiran sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) yang hadir beserta Save The Children dan Stimulan Institut Sumba. Ia berharap pihak Taman Pawoda Kabupaten dapat terus memberikan pendampingan kepada Tim Pawoda Desa agar bisa berperan secara maksimal. Sedangkan terkait dengan pencegahan stunting, selama ini Pemerintah Desa Kabu Karudi mengalokasikan anggaran untuk pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama 2 jam ini, para peserta dibagi dalam 2 kelompok yakni kelompok perlindungan dan kesehatan, serta kelompok pendidikan dan pengasuhan. Di masing-masing kelompok, peserta duduk lingkaran sambil diskusi terkait berbagai praktek baik di bidang kesehatan dan gizi, Pendidikan, pengasuhan dan perlindungan anak. Kegiatan Monev PAUD HI ini merupakan rangkaian dari kegiatan Monev PAUD HI di 10 desa pada periode 27 Agustus – 5 September 2019. Desa-desa pilot PAUD HI dimaksud yakni Desa Beradolu, Desa Tebara, Desa Weihura, Desa Kabu Karudi, Desa Katiku Loku, Desa Ubu Pede, Desa Manu Kuku, Desa Harona Kala, Desa Watu Karere dan Desa Bali Ledo.
Tim Koordinasi Taman Pawoda Kabupaten Sumba Barat yang terlibat dalam kegiatan Monev PAUD HI kali ini terbagi dalam 2 tim. Untuk Tim A terdiri dari Bunda PAUD, Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kasie Kurikulum Dinas Pendidikan, Kabid Pelayanan Pencatatan Sipil, Kabid Sosial Budaya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Sosial, Kepala Sub Bagian Hukum, perwakilan Stimulan Institute Sumba dan Save The Children Sumba. Sedangkan untuk Tim B terdiri dari Ketua Taman Pawoda Kabupaten yang juga Ketua Komisi C DPRD, Bappeda, Pengawas PAUD Dinas Pendidikan, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan, Kabid Pemdes Dinas PMD, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, perwakilan Stimulan Institute Sumba dan Save The Children Sumba. (bkr/SFN)