Terobosan Bank NTT Buka Kantor Pelayanan di Jakarta Didukung Diaspora NTT

by -168 Views

JAKARTA, SUARAFLORES.NET,–Bank NTT adalah satu-satunya bank pemerintah daerah yang kini terus bertumbuh melayani dan mendukung pembangunan NTT. Selain telah membangun kantor cabang di seluruh NTT, Bank NTT yang kini dinahkodai Isak Edward Rihi,SE, akan membuka kantor pelayanan di beberapa provinsi, seperti Jakarta dan Jogyakarta. Hal ini untuk mendukung gerakan Masyarakat Ekonomi NTT (ME-NTT) yang telah dicanangkan Gubernur NTT bersama seluruh bupati dan walikota.

Direktur Utama Bank NTT, Isak Edward Rihi, SE, sebagai tokoh kunci yang mengendalikan Bank NTT, dalam pertemuan ME-NTT di Jakarta dan Jogyakarta Expo Center (JEC) bertekad kuat agar Bank NTT menjadi lokomotif pembangunan NTT di berbagai bidang, seperti infrastruktur, ekonomi, pendidikan, Pariwisata dan lain-lain. Untuk itu, dalam mendukung program Gubernur dan Wakil Gubernur NTT,Viktor Bungtilu Laiskodat,SH- Drs. Josef A. Nae Soi,MM, Bank NTT memperlebar sayap ke daerah lain guna menarik para pengusaha (investor) agar menyimpan uang mereka di Bank NTT.

Selain menarik para investor menyimpan uangnya di Bank NTT (tentu dalam jumlah besar), Bank NTT juga mengajak seluruh warga NTT diaspora, baik di Jakarta, Jogyakarta dan daerah lainnya, agar menjadi nasabah dengan menyimpan uang di Bank NTT. Dengan menyimpan uang di Bank NTT berarti orang NTT diperantauan dapat mendukung pembangunan yang sedang dilakukan pemerintah NTT.

Gerakan Bank NTT yang menjadi obor pembangunan NTT ini, didukung penuh karena kendala terbesar percepatan pembangunan di NTT adalah masalah anggaran yang terus terjadi setiap tahun. Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi dalam pertamuan di Jogyakarta beberapa waktu lalu, kepada masyarakat NTT diaspora dia mengajak warga menyimpan uang di Bank NTT. “Badan dan jiwa boleh ada di rantau, tapi uang anda simpanlah di Bank NTT. Pasti aman dan nyaman. Dengan menyimpan uang di Bank NTT berarti anda telah turut berpartisipasi dalam mendukung pembangunan di NTT,”kata Wagub Nae Soi semangat.

Semangat Simpan dan Semangat Meminjam

Gerakan besar kebangkitan ekonomi NTT yang dimotori Bank NTT, memang mendapat sambutan hangat di NTT, dan secara khusus masyarakat NTT diaspora ( perantau). Salah satunya adalah Advokad senior, Paskalis da Cunha,SH. Dia memberikan dukungan penuh pada semangat tinggi Bank NTT yang mengajak dan menarik para investor menyimpan uang di Bank NTT, yang kini telah beroperasi dengan sistem online. Namun demikian, menurut dia, Bank NTT tidak boleh hanya menarik dan mendorong para nasabah untuk menyimpan uang, tetapi juga harus mendorong mereka untuk meminjam uang (kredit).

“Saya setuju Bank NTT membuka cabang pelayanan di Jakarta. Selain lebih mendekatkan diri dengan masyarakat NTT diaspora, juga untuk menarik sebanyak-banyk nasabah di Jakarta untuk berinvestasi atau menyimpan uang mereka di Bank NTT. Ini terobosan yang briliant. Namun demikian, saya berharap, Bank NTT juga harus mendorong para nasabah atau investor meminjam uang dari Bank NTT. Jika tidak, maka uang yang terus disimpan tidak akan meningkatkan pendapatan Bank NTT dari bunga kredit. Bunga kredit ini adalah keuntungan bank yang akan dipakai atau dikelolah untuk mendukung pembangunan,” kata Paskalis da Cunha, SH, kepada Suaraflores.Net, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Dikatakannya, apabila semangat menyimpan yang tinggi diimbangi dengan semangat meminjam maka pasti Bank NTT akan mendapatkan pemasukan yang lebih besar. Dengan demikian, maka sudah pasti akan lancar dalam memfasilitasi berbagai program pembangunan yang akan dijalankan pemerintah.

Dia berharap, Bank NTT juga selain memberikan kemudahan dan jaminan bagi investor yang datang ke NTT, labih jauh, Bank NTT harus pula menyentuh para nasabah yang berkategori masyarakat kecil dalam meningkatkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Investor besar, lanjutnya, sudah pasti melakukan kegiatan ekonomi makro. Oleh karena itu, Bank NTT pun harus fokus pada pengembangan ekonomi mikro dalam mendongkrak ekonomi rakyat kecil yang bergerak di sektor riil.

Meski demikian, advokat Paskalis menekankan, tidaklah mudah bagi warga kecil NTT untuk mengajukan kredit karena salah satu agunanannya adalah sertifikat tanah. Dimana, saat ini di NTT masalah kepemilikan tanah berserifikat begitu banyak menuai masalah karena kepemilikan ganda, dan rawan sengketa.

Untuk itu, ia mengingatkan agar Bank NTT harus lebih selektif dan berhati-hati. Diungkapkannya, selain itu, masalah lainnya adalah orang NTT ketika sanak saudara (keluarga) meninggal dunia, masih banyak yang memilih dimakamkan di halaman rumah atau tanah mereka. Hal ini membuat tanah kehilangan harga meskipun bersertifikat. Mengapa? Karena pihak bank tidak mungkin mau memberikan kredit saat warga mengajukan pinjaman untuk berusaha.

“Kita mengajak warga menyimpan uang sangat tepat karena semangat menabung sangat diperlukan untuk masa depan ekonomi. Namun demikian, harus juga kita dorong agar nasabah yang sudah lama menyimpan harus meminjam. Jika tidak meminjam dan membangun usaha ekonomi, tidak mungkin bank akan berkembang. Karena itu, semangat menyimpan harus diimbangi dengan semangat meminjam,” tandasnya.

“Meskipun harus mememuhi berbagai kriteria yang sangat ketat yang salah satunya adalah agunan. Nah, salah satu kesulitan warga kita adalah agunan, karena begitu banyak warga tanah mereka belum memiliki sertifikat, dan kalau ada pun ada makam keluarga, atau sengketa. Ini yang harus diperhatikan baik-baik oleh pemerintah daerah,” tambah pria asal Flores yang telah lama menjadi advokat di Kota Metropolitan ini. (bungkornell/sfn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *