Sidang Paripurna, Bupati Robi “Semprot” 2 Ketua Fraksi DPRD Sikka, Ada Apa?

by -125 Views
Suara Flores

SUARAFLORES.NET – Sidang Paripurna Keterangan Pemerintah atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Kabupaten Sikka terhadap Rancangan KUA-PPAS tahun anggaran 2020 diwarnai dinamika yang memanas, Rabu (26/6/2019) siang. Sang pemimpin muda Kabupaten Sikka Fransiskus Roberto Diogo yang penuh semangat dan energik itu “meledakan amarahnya” alias “semprot” dua Ketua Fraksi di DPRD Sikka. Mengapa itu terjadi?

Amarah Bupati Fransiskus Roberto Diogo yang biasa dipanggil Robi Idong ini “meledak” saat Ketua Fraksi PKPI hendak menyela (interupsi,red) pembicaraannya. Saat itu, sang bupati sedang menjelaskan berbagai masalah yang dkiritik DPRD, baik usulan pemberhentian tunjangan (TPP) ASN dan dana beasiswa untuk 597 calon mahasiswa.

Disaksikan SuaraFlores.Net di ruang sidang utama, sebelum bupati menanggapi usulan dan kritikan fraksi, semua fraksi sudah diberi ruang untuk bicara atau merespon atas keterangan pemerintah yang dibacakan bupati, termasuk Fraksi PKPI melalui Ketua Fraksi Alfridus Aeng. Rekaman SuaraFlores.Net, saat itu Alfridus Aeng menyampaikan tanggapan, kritikan dan usulan dalam waktu cukup lama.

Pimpinan sidang Donatus David, SH kemudian mengingatkan kepada fraksi-fraksi untuk tidak panjang lebar atau mempersingkat saat merespon keterangan pemerintah. Bupati dan pimpinan DPRD harus segera berangkat ke Kupang untuk sebuah agenda besar.

“Saya minta teman-teman persingkat. Omong yang penting-penting saja karena kami harus berangkat ke kupang siang ini,” tegas Donatus David singkat.

Setelah itu, pimpinan sidang memberikan kesempatan kepada pemerintah (bupati,red) untuk menanggapi kritikan dan usulan semua fraksi. Saat bupati tengah memberikan penjelasan terhadap berbagai hal termasuk Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diusulkan DPRD untuk dihentikan, Fraksti PKPI ajukan interupsi.

“Interupsi pimpinan. Interupsi, interupsi pimpinan,” kata Dus Aeng.

“Kita berikan kesempatan kepada pemerintah untuk menjelaskan dulu Pak Dus,” kata Donatus David selaku pimpinan sidang.

“Pak Dus Aeng, saya bicara sampai selesai dulu baru Pak Dus tanggapi. Sekarang saatnya saya jelaskan. Saya dengan Bapak Romanus Woga iklas dan penuh kasih untuk rakyat. Kita semua bekerja untuk rakyat bukan dengan kesombongan. Mohon beri waktu untuk kami,” tegas Bupati Robi disambut tepuk tangan para ASN yang hadir.

“Saya minta pak bupati lanjutkan penjelasan. Teman-teman DPRD mohon beri waktu untuk pemerintah,” ujar Donatus David. Sejak itu suasana ruang sidang hening. Bupati Robi pun melanjutkan penjelasannya.

Baca juga: Ormas Derap Siap Aksi Maraton Laporkan Puan Maharani Terkait Dugaan Korupsi Kasus E-KTP

Baca juga: Lelang Proyek 41 Miliar Berujung Pengaduan oleh PT SKS, Bagaimana Reaksi Kejaksaan dan DPRD?

Baca juga: Komisioner KPU Sikka: Penggunaan tipp-ex tidak diperbolehkan

Bupati Sikka kemudian menjelaskan tentang jaminan kesehatan, kepemilikan kartu sehat yang masih banyak warga belum memiliki. Di sisi lain, banyak Kartu KIS yang tidak jelas tapi dibayar oleh pemerintah.

Banyak ketimpangan. Ada 55 ribu jiwa pemegang kartu tanpa NIK tapi pemerintah membayarnya. Yang sudah ditemukan lagi ada kartu ganda. Sedangkan banyak warga yang tidak memiliki jaminan kesehatan. Kita butuh ASN turun lapangan untuk dapat data yang benar. Masih banyak hal yang mengalami ketimpangan yang terjadi selama ini harus dibenahi.

“ASN ini kerja setengan mati. Saya dengan Pak Wakil Bupati berkomitmen untuk bekerja dengan sungguh-sungguh. Mohon dukungan semua Anggota DPRD. Kita sama-sama mencintai rakyat kabupaten Sikka,” ujarnya.

Terkait Dana Pendidikan, Bupati Robi menjelaskan bahwa saat ini pemerintah mengumpulkan data jumlah calon mahasiswa untuk diajukan kepada DPRD Sikka. Terkait hal itu, pemerintah mengharapkan adanya pemahaman bersama agar tidak salah paham terkati MoU yang sudah dibangun bersama perguruan tinggi.

“Supaya kita jangan salah paham saya jelaskan. Nanti menurut Pak Siflan ini konyol. Saya tidak mau kita lebih konyol. MoU itu pemahaman bukan kerjasama. Orang-orang mempunyai visi yang sama untuk bantu daerah ini dalam bidang pendidikan. Itu belum keputusan. Nanti diikuti dengan perjanjian kerjasama kalau anggaran sudah tersedia,” ujarnya.

“Untuk mengajukan kepada dewan harus dengan data. Karena itu, kami menerima permohonan beasiswa dari masyarakat sebagai data untuk diajukan kepada DPRD bukan pendaftaran beasiswa. Jadi data yang sudah masuk sebanyak 597 calon mahasiswa penerima beasiswa,” tambahnya.

Untuk itu, lanjut dia, pemerintah melakukan Memorandum Of Understanding (MoU)  dengan sejumlah Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia seperti Unitri Malang, Unipa, Muhamadya dan salah satu kampus di Makasar.  

“Mereka bersedia sharing bugjet dengan kita. Unitri bebas SPP sampai wisuda dan pemerintah hanya membantu membayar empat juta sembilan ratus untuk satu paket sampai wisuda. Ini kita menggali informasi dengan MoU kemudian kami mengajukan ke DPRD. Kami mohon dukungan DPRD Sikka. Kita cari anggaran. Kalau APBD tidak bisa kita ajukan ke provinsi karena Pak Gubernur NTT juga kampanye tentang pendidikan. Kita ajukan juga ke Pak Jokowi,” ujarnya.

“Ini baru MoU bukan keputusan. MoU itu mencari pemahaman bersama untuk suatu kesepakatan kerjasama. Saya setuju dengan kata konyol yang disampaikan oleh Pak Siflan,” ujarnya.

Merespon penjelasan Bupati Robi, Ketua Fraksi Nasdem Siflan Angi nampak geram. Ia lalu memberikan pemahaman tentang MoU kepada pemerintah.

“MoU itu kesepakatan kerjasama bukan pemahaman,” ujar Siflan.

“Begini Pak Siflan. Pak Siflan pahami dulu kata Understanding. Kami harus punya pemahaman bersama dulu baru buat kesepakatan kerjasama,” jelas Bupati Robi.

Untuk diketahui, sidang paripurna ini tak dihadiri Ketua DPRD Sikka Gorgonius Nago Bapa, Ketua Fraksi PAN Philipus Fransiskus dan Ketua Fraksi Demokrat Henny Doing.

Pantauan SuaraFlores.Net, usai sidang paripurna, Pimpinan DPRD Sikka Donatus David meninggalkan ruang sidang, sedangkan Bupati Robi berpegangan tanggan dengan semua anggota DPRD Sikka termasuk Ketua Fraksi PKPI Alfridus Aeng dan Ketua Fraksi Nasdem Siflan Angi. Bupati Sikka juga bersalaman dengan pihak Forkopimda yang hadir. Setelah bersalaman, bupati meninggalkan kantor DPRD Sikka untuk agenda keberangkatan ke Kupang menggunakan pesawat Nam Air bersama pimpinan DPRD Sikka. (sfn02).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *