“Kami pilih ROMA, kami ingin wajah baru memimpin Nian Sikka Tana Alok ini. Apa lagi ada program Kartu Sikka Sehat (KSS) sebagai jalan kami mendapatkan Kartu Indonesia Sehat. Sudah begitu ROMA bakal menjadikan RSUD Maumere sebagai rumah sakit yang tanpa kelas. Kami dukung penuh dan siap coblos nomor 2,” ujar masyarakat Sikka di sejumlah titik sosialisasi Paket ROMA beberapa waktu lalu.
MAUMERE, SUARAFLORES.NET – Pasangan Calon Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dan Calon Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga (ROMA) merupakan satu-satunya pasangan calon memiliki program yang pro pada semua lapisan masyarakyat. ROMA mengusung program baru dan merakyat melalui Kartu Sikka Sehat (KSS) dan Pelayanan Pasien Tanpa Kelas. Program ini hadir untuk mewujudkan pelayanan kepada masyarakat (pasien,red) secara cepat dan tepat tanpa diskriminasi.
Bagi ROMA, masyarakat miskin harus dimudahkan dalam pelayanan kesehatan tanpa diskriminasi. Masyarakat dengan kategori kelas menengah ke bawah serta SDM yang rendah mengaku masih sangat sulit dalam mendapatkan pelayanan kesehatan secara mudah, cepat dan tepat.
“Saya sering keluar masuk rumah sakit dan banyak sekali saya temui masyarakat yang kesulitan mendapat pelayanan. Mereka keluhkan belum memiliki Kartu JKN-KIS dan kesulitan mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Melihat persoalan itu, ROMA hadir dengan Kartu Sikka Sehat dan Pelayan Pasien Tanpa Kelas. ROMA mengajak seluruh masyarakat memilih nomor dua pada tanggal 27 Juni 2018 mendatang. Kartus Sikka Sehat dan Pelayanan Pasien Tanpa Kelas menjadi tugas dan tanggungjawab kami dalam memenuhi hak-hak dasar masyarakat,” ujar pria yang akrab disapah Robi Idong itu dalam beberapa kesempatan sosialisasi.
Terkait rumah sakit tanpa kelas, dijelaskan bahwa Indonesia adalah negara yang sedang gencar kampanyekan HAM termasuk dalam pelayanan kesehatan. Diskriminasi harus dihapuskan dari muka bumi sehingga semua masyarakat mendapat pelayanan kesehatan yang adil, baik rakyat miskin, berpendidikan rendah maupun masyarakat ekonomi menengah ke atas.
Baca juga: Mengintip Penataan Kota Maumere, Haruskah Tugu MOF Digusur?
ROMA bertekad agar rakyat miskin harus mendapat pelayanan kesehatan yang bermutu. Semua diperlakukan sama ketika sakit. Sejauh ini rakyat kecil masih dibedakan dalam pelayanan yakni kelas satu, dua dan tiga.
“Kelas satu, dua dan tiga kita gabung menjadi satu. Dalam arti untuk rawat inap diberlakukan sama, baik fasilitas, obat-obatan dan pelayanan. Untuk kelas VIP atau kelas khusus tetap kita sediakan. Tapi untuk pelayanan umum kita satukan. Rakyat kecil juga kan bayar pajak, jadi mereka berhak dong mendapat pelayanan yang baik dan berkualitas,” tandasnya.
Mendengar penjelasan itu, masyarakat merespon positif dan mengaku sangat bangga. Mereka memastikan memilih ROMA pada tanggal 27 Juni 2018 mendatang.
“Kami pilih ROMA, kami ingin wajah baru memimpin Nian Sikka Tana Alok ini. Apa lagi ada program Kartu Sikka Sehat sebagai jalan kami mendapatkan Kartu Indonesia Sehat. Sudah begitu ROMA bakal menjadikan RSUD Maumere sebagai rumah sakit yang tanpa kelas. Kami dukung penuh dan siap coblos nomor 2,” ujar warga saat sosialisasi.
Baca juga: Bertubuh Raksasa 2,3 Meter, 3 Altlet Voli Wanita ini Tertinggi di Dunia
Kata-kata ini secara sponitas disampaikan warga setelah mendengar langsung penjelasan dari Calon Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo.
“Ami e ROMA poi, moat,” aku mereka.
Mama Abilina, Mama Korpina dan Mama Rila mengaku program kesehatan yang diusung paket ROMA sudah saatnya benar-benar ada di kabupaten Sikka. Mereka ingin wajah baru yang pimpin kabupaten Sikka. Mereka percaya Pak Roby dan Pak Romanus hadir untuk semua kalangan.
“Saya juga yang ikut kumpul KTP karena dukung ROMA”, demikian komentar mama Rila.
Mama Korpina menambahkan bahwa kekhasan paket ROMA yang mendorongnya coblos nomor 2 adalah menjadikan RSUD Maumere tanpa kelas itu sungguh-sungguh terobosan luar biasa.
“Kami ini pedagang kecil pak, program yang disampaikan ini sangat menyentuh kondisi kami. Kami juga berjuang kerjas agar menang” ujarnya tersenyum.
Sejumlah pedagang saat ditemui pada Selasa, (6/6) mengemukakan bahwa program pemenuhan hak-hak dasar adalah program yang bersentuhan dengan kewajiban pemerintah yang hadir untuk melayani.
“Moat, program ini bagus sekali. Kami baru dengar program ini dan kami senang sekali. Kami berdoa agar ROMA menang sehingga program ini bisa diterapkan,” aku para pedagang di Pasar Alok, Kota Maumere. (sfn02/tim).