Penyelam: Tak Ada Pusaran Laut di Area Hilangnya Pastor Yohanes Rada

by -146 Views
Suara Flores

SUARAFLORES.NET-Cerita hilangnya Pastor Yohanes Martianus Rada (32) mengungkap berbagai persepsi di tengah masyarakat. Sebagian masyarakat menyebut Sang Pastor Yohanes tenggelam saat mandi, mengingat wilayah tersebut terdapat pusaran laut.

Cerita tentang pusaran laut diungkapkan sejumlah warga di tempat kejadian perkara. Thomas, salah seorang warga Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda mengatakan, bahwa pada area hilangnya Pastor Yohanes terdapat welo  atau ranjau di bawah laut. Thomas adalah salah satu warga yang sempat melakukan upacara adat untuk memanggil pulang Sang Pastor apabila tenggelam di dasar laut.

Selain Thomas, beberapa warga di lokasi kejadian menyebut adanya pusaran laut di area hilangnya Bendahara di Komisariat Carmel Bagian Indonesia Timur itu.

Riswan D Putra, salah satu penyelam dari Basarnas Maumere mengatakan, pihaknya melakukan pencarian di area kejadian pada kedalaman 20 an meter. Bersama temannya, mereka telah bekerja keras selama 7 hari, berdasarkan ketentuan operasi SAR.

Selama melakukan penyelaman, pihaknya tidak menemukan titik-titik pusaran, welo, atau ranjau di dasar laut yang dapat merenggut nyawa Yohanes Rada. Menurut mereka, kondisi dasar laut di sekitar hilangnya pastor masih normal. Kondisi atasnya dangkal dengan banyak karang mati. Kemudian memasuki bibir atau pinggir, sampai di kedalaman 20 an meter, terdapat pasir dan sedikit karang hidup namun tidak banyak.

“Berdasarkan hasil pengamatan kami selama pencarian, pada kedalaman sampai 20 meter tidak ada Welo itu. Kalau karang hidup memang ada, tapi tidak banyak. Kondisinya masih normal koq. Kita tidak menemukan tanda-tanda adanya korban di dasar laut” kata Riswan kepada suaraflores.com, Jumad (29/12) pagi.

Suara Flores
Tim Penyelam Basarnas Maumere Dalam Upaya Pencarian Pastor Yohanes Martianus Rada (23/12)

Informasi yang direkam suaraflores.com, (29/12), pihak keluarga tetap melakukan pencarian dengan menggelar upacara adat.

Untuk diketahui, informasi kehilangnya Pastor Yohanes ini telah menyita perhatian publik. Upaya pencarian dilakukan berbagai cara. Selain melalui pihak Basarnas, polisi, TNI dan Tagana, upacara adat pun dilakukan pihak keluarga bersama warga setempat. Disaksikan suaraflores.com, upacara adat dilakukan di darat dan di tengah laut. Semua langkah dilakukan bertujuan agar Pastor Yohanes dapat kembali pulang, entah dalam kondisi hidup atau pun sudah meninggal dunia.

Misteri hilangnya Sang Pastor asal Kabupaten Ende ini, seakan mengajak masyarakat untuk berpersepsi dan berdoa. Ada yang menyebut kondisi sang pastor masih dalam keadaan hidup, dan sebagian lainnya menyebut sudah meninggal dibawa arus entah ke mana perginya.

Seperti direkam suaraflores.com, seorang bapa menyarankan agar keluarga meminta bantuan masyarakat nelayan yang setiap hari keluar masuk laut. “Mereka nelayan, khusus saudara-saudari kita dari bugis buton, perlu kita minta bantuan. Mereka sebenarnya yang menguasai laut atau hidup mati mereka di laut. Jadi, saya kira kita perlu minta bantuan mereka” katanya dilokasi kejadian, (24/12).

Beberapa warga lain menyarankan agar dilakukan investigasi mendalam oleh pihak kepolisian pada pihak Telksomsel. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pesan terakhir apabila ada komunikasi melalui handponenya.

“Telkomsel kan pasti merekam setiap komunikasi pengguna handpone, tapi harus melalui proses dan aturannya. Tentu pihak kepolisian lebih tahu tentang hal ini” kata sejumlah warga di lokasi kejadian.

Warga Kota Maumere, Kornelius Soge menulis status melalui akun facebook? “Apa benar romo ini bendahara? Jika benar, mulailah dari situ. Jangan semua ke laut” tulis Kornelis, (25/12). Status Kornelius mendapat komentar dari sejumlah facebooker.

Oh ya? Tdk usah terpaku ke laut tapi berpikirlah secara kreatif dg belajar dr berbagai pengalaman dan kejadian yg pernah terjadi. Mengapa hari itu harus dtg mandi sendiri? Padahal biasa nya hari2 lain ajak teman lain utk bersama temani Romo mandi laut” komentar Minsia Laetizia.

Pa kornelis ini membuat orang wajib banyak bertanya. kita semua berharap romo atau pater tidak ke laut tapi kedarat. Kalo kedarat artinya masih disekitar maumere atau sekitar flores. Ingin tahu saja hasil lacakan pa kornelis kira2 bagamana. karena masih banyak pertanyaan yang harus dipikirkan bersama kalo ini menjadi pulbaket untuk melacak” komentar Thomas Aquino.

Pasca berita hilangnya ‘korban”, terdapat informasi lain dari warga Wairi’i, Desa Kolisia, Yoseph Hoda Tukan (52).  Yoseph menemukan dompet yang diduga milik Yohanes Martianus Rada di tengah hutan, di bawah pohon, pada  jaraknya kurang lebih 83 meter dari tempat ‘korban’ memarkirkan sepeda motornya.

Setelah diidentifikasi oleh Tim Indentifikasi Polres Sikka, di dalam dompet tersebut ditemukan sebuah slip penarikan uang dan sebuah SIM serta sebuah kartu BPJS atas nama ‘korban’.

Sebelumnya diberitakan, Yohanes Martianus Rada (32), seorang pastor dari Komisariat Karmel Nita, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, dikabarkan hilang saat mandi di laut, Pantai Utara, Maumere, Flores, Selasa (19/12).

Pater Jhon Kopong, O.Carm di Biara Carmel membenarkan berita hilangnya Pastor Yohanes Rada, pada Selasa (19//12), saat Satuan Intelkam Res Sikka melakukan konfirmasi.

Demikian hal ini disampaikan, Kapolres Sikka, AKBP, I Made Kusuma Jaya, SH, SIK, melalui Kabag Humas Polres Sikka, Iptu Margono kepada suaraflores.com, Kamis (21/12).

Margono mengatakan, Pastor Yohanes Rada, hilang dari hari Selasa, (19/12/), sekitar pukul 17.00 wita di Pantai Utara, tepatnya pantai Wairi’i, Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, KabupatenSikka. (sfn02).