RUTENG, SUARAFLORES.NET – Sebuah sumber air dapat bertahan apabila dikelilingi pohon-pohon. Pohon-pohon tersebut harus dilestarikan atau tidak boleh ditebang. Upaya konservasi menjadi tugas dan tanggungjawab semua pihak. Setelah di tanam, dirawat harus dijaga agar dapat meningkatkan debit sebuah sumber mata air.
Terkait hal tersebut, PDAM Tirta Komodo Kabupaten Manggarai terus mengajak semua pihak untuk merawat sumber mata air dengan tidak menebang pohon di sekitar sumber mata air. Pada Kamis (20/12/2018) PDM Tirta Komodo yang didukung oleh PT Pos Indonesia Manggarai, Bank BRI, BNI 46 dan Bank NTT kembali melakukan penanaman anakkan pohon lokal di Sumber Mata Air Wae Watang.
Langkah ini merupakan satu dari rangkaian gerakan penanaman kembali jenis-jenis pohon lokal Manggarai di antaranya Ara, Beringin dan Ngentol di sekitar mata air untuk peningkatan debit.
Baca juga: 60 Tahun Saatnya NTT Harus Bangkit, Viktor-Joss Harus Bisa
Sebelumnya, PDAM Tirta Komodo melakukan penanaman kembali anakan pohon lokal di Sumber Mata Air Cunca Bor, yang terletak di Kelurahan Carep, Ruteng.
Direktur PDAM Tirta Komodo Kabupaten Manggarai Man Klemens menjelaskan, segenap karyawan PDAM Kantor Pelayanan Ruteng dilibatkan dalam kegiatan ini.
“Anakan jenis lokal dipilih, karena jenis ini tidak akan dirambah oleh penebang liar. Selain itu, anakan lokal ini juga jenis pohon yang baik untuk menjaga sumber mata air, ” papar Klemens.
Baca juga: Merawat Wair Batik Pemerintah Koting C Kerja Bakti
PDAM Tirta Komodos sebagai perusahaan daerah milik Pemerintah Kabupaten Manggarai tentu tidak bergerak sendiri, melainkan didukung oleh BUMN mitra seperti BRI, BNI 46, PT Pos dan BUMD milik pemprov Bank NTT.
Tercatat sudah 300 anakan pohon jenis lokal yang sudah ditanam PDAM Tirta Komodo di sekitar mata air. Usaha ini juga tentu didukung penuh Pemerintah Kabupaten Manggarai.
Sumber Mata Air Wae Watang terletak di bagian selatan kelurahan Bangka Leda dan baru dikelola PDAM Tirta Komodo untuk melayani pelanggan PDAM wilayah Leda. Selain itu, Wae Watang merupakan tempat ritus adat dari Keturunan Watang (Gendang Mena), Manggarai. (snf09).
