Pastor dan Suster Berpihak pada Pemberantasan Korupsi

by -124 Views

JAKARTA, SUARAFLORES.NET,–Dalam setiap pilkada gubernur (Pilgub) di NTT, tokoh-tokoh agama selalu dikejar-kejar oleh para calon dengan harapan besar mendapatkan dukungan. Saking ambisi untuk meraih dukungan besar para tokoh agama, seperti pastor, suster, bruder dan frater, ada oknum calon yang mengklaim telah didukung oleh para tokoh agama tersebut. Bahkan ada oknum yang berani-beraninya mengklain ‘Pintu Biara Tertutup Rapat’ untuk calon lain.

Menanggapi dinamika isu buruk yang terus terjadi berulang-ulang di pesta pilkada NTT, tokoh politik nasional dari Partai NasDem, Jhonny G. Plate, mengatakan, pastor dan suster pasti berpihak pada pemberantasan korupsi, dan akan selalu berpihak pada kesejahteraan umum.

“Pastor dan suster itu tokoh umat. Tidak ada orang atau siapapun yang bisa melarang para pastor dan suster menutup pintu untuk calon lain. Sebagai tokoh umat, pastor dan suster milik semua umat termasuk semua calon gubernur dan calon bupati. Mereka pasti berpihak pada pemberantasan korupsi dan kesejateraan umum,” kata Sekretaris DPP Partai NasDem ini, Rabu (201/6/2018) melalui ponselnya, menjawab dinamika isu Sara yang tengah terjadi jelang Pilgub NTT 2018.

Dikatakan Johnny, para pastor dan suster tentunya juga sedang mengikuti dinamika kasus hukum paslon yang tengah menjadi tersangka  Tipikor di KPK yang sebentar lagi akan memasuki tahapan persidangan di pengadilan KPK.

Dia mengaku masyarakat NTT sudah cerdas karena sudah beberapa kali mengikuti pilkada langsung. Masyarakat NTT yang cerdas, kata Plate, tentunya tidak akan percaya pada klaim sepihak mengingat bahwa kandidat lainnya juga diterima oleh para pastor dan suster  secara baik saat berkunjung ke biara, susteran dan pastoran.

Dia menegaskan, sekarang sudah saatnya, regenerasi korupsi di NTT harus diakhiri, dan pilkada jangan sampai membuka peluang lagi bari paslon yang berpotensi melanjutkan prektek korupsi. Jika itu terjadi lagi, maka rakyat NTT akan tetap terbelenggu dalam korupsi, dan kesejahteraan yang dicita-citakan sulit tercapai.

Sementara itu, menurut Mantan Kepala Perwakilan NTT, Welly Paga, mengatakan, rakyat NTT sedang mencari pemimpin NTT. Rakyat NTT tidak sedang mencari pemimpin agama atau kepala suku.

“Para pastor dan suster bukanlah para politisi. Mereka bukanlah orang-orang yang berpikir kerdil. Sebagai pemimpin umat, mereka adalah milik semua umat yang datang kepada mereka untuk meminta doa restu dan berkat. Saya berharap rakyat NTT yang sudah cerdas dan bijak tidak terpengaruh dengan isu atau opini segelintir orang yang menyesatkan dan mengerdilkan para biarawan dan biarawati,” katanya. Kamis (21/6/2018) melalui ponselnya. (bkr/sfn)