MAUMERE, SUARAFLORES.NET – Konflik masyarakat dengan pemerintah daerah kabupaten Sikka terkait biaya pembebasan lahan masyarakat Napun Gete akhirnya cair. Hak pemilik lahan dijawab Bupati Sikka (Plt), Drs. Paolus Nong Susar setelah berhasil mendapatkan anggaran Rp40 miliar di pemerintah pusat.
Nong Susar bergerak sangat cepat sejak menjadi Pelaksana tugas bupati Sikka, Februari lalu. Ia mendapatkan anggaran untuk pembebasan lahan senilai Rp40 miliar di pusat setelah membangun komunikasi yang intensif dengan Ketua Komisi XII DPR RI, Melchias Marcus Mekeng. Ia langsung memenemui Melchias Mekeng di ruang kerja 35 DPR RI, (24/4/2018) lalu.
Anggaran Rp40 miliar itu, kata dia, sedang dalam proses di kementerian dan Oktober baru bisa ditransfer untuk menyelesaikan sisah anggaran pembebasan lahan yang belum diselesaikan oleh pemerintah daerah.
“Kami sudah memperjuangkan hak-hak masyarakat Napun Gete dan menunggu waktu saja untuk dibayar. Sambil menunggu waktu, saya berharap menjadi tanggungjawab semua pihak untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa anggaran dari pusat sedang dalam proses di kementerian dan akan dieksekusi pada Oktober nanti,” ujar Nong Susar di kediamannya Kota Maumere, Sabtu (26/5/2018).
Kepada SUARAFLORES.NET, Selasa (29/5/2018) Nong Susar mengaku tidak ingin menceritakan secara detail atas proses perjuangan untuk menjawab hak masyarakat pemilik lahan Napun Gete.
Baca juga: Kristo Blasin: Pilih Pemimpin Lihat Juga Kekuatan Partai Pengusungnya
Sedikitnya ia menekankan bahwa paling penting bagi seorang pemimpin dalam memimpin sebuah daerah adalah membangun komunikasi yang efektif tanpa melihat latar belakang dan konflik yang terjadi. Baginya pembangunan sebuah daerah butuh komunikasi yang baik lintas tokoh.
“Saya berupaya membangun komunikasi dengan para pihak termasuk Ketua Komisi XII untuk memenuhi kekurangan daerah dalam menjawabi keluhan masyarakat Napun Gete yang sejauh ini belum mampu dijawab oleh pemerintah daerah. Mewakili masyarakat Sikka, saya harus menyampaikan terima kasih kepada Melchias Mekeng yang telah bekerjasama untuk kemajuan daerah ini,” ujar Calon Anggota DPRD NTT tahun 2019 ini di kota Maumere, Selasa (29/5/2018) sore.
Hal lain yang lakukan secara cepat dan tepat oleh pria berbadan ramping mirip Presiden Joko Widodo itu, yakni saat menyelesaikan konflik antara sejumlah masyarakat dengan pihak pelaksana proyek pembangunan bendungan Napun Gete yang menutup sejumlah jalan masuk menuju lokasi pengerjaan.
Disaksikan SUARAFLORES.NET, Sabtu (27/5/2018) mantan Direktur Yayasan Flores Sejahtera (Sanres) ini merespon cepat atas keluhan pihak pelaksana proyek Napun Gete terkait peristiwa pemblokiran jalan oleh masyarakat Napun Gete yang baru pulang merantau.
Baca juga: “Harmonisnya Anggur Merah dan Ampera” di Pilgub NTT 2018
Minggu (28/5/2018), Nong Susar langsung turun ke lokasi. Ia menemui sejumlah tokoh masyarakat termasuk Pastor Paroki Talibura, Romo Frans P, Pr.
“Sebelumnya saya sudah sampaikan kepada masyarakat terkait perjuangan mendapatkan uang 40 miliar di pusat. Uang itu masih proses. Saya minta masyarakat untuk bersabar. Tiba-tiba saya didatangi pelaksana proyek bahwa ada masalah baru, warga menutup beberapa titik masuk. Karena itu, saya harus ketemu para tokoh termasuk pastor paroki. Bagi saya, tokoh itu kata kunci dalam membangun sebuah daerah. Mereka bagian dari solusi atas segala persoalan yang tengah dihadapi masyarakat,” ujar pria komunikatif itu.

Kepada Ketua Forum Petani Napun Gete, Paulus Yan Sani, Nong Susar mengingatkan agar dapat menjelaskan kepada masyarakat pemilik lahan terkait proses pencairan uang dari pusat ke daerah.
“Proses transfer uang 40 miliar dari pusat ke daerah sekitar Oktober. Diharapkan ketua forum dapat menjalankan tugas dan menetralkan situasi di sana sesuai kondisi yang kita sudah jelaskan,” Ujar Nong Susar kepada Ketua Forum Petani Napun Gete bersama pihak pelaksana yang menemuinya di Kantor Bupati Sikka, (29/5).
Langkah Nong Susar untuk membuka blokir pada sejumlah titik masuk di lokasi proyek pun berhasil. Setelah dibangun komunikasi yang intensif dengan masyarakat dan sejumlah tokoh, masyakat sudah membuka jalan dan askes ke lokasi proyek sudah kembali normal.
“Saya sudah terima informasi dari ketua forum dan camat bahwa masyarakat sudah buka jalan. Kondisi saat ini sudah normal. Saya berterima kasih kepada pihak kepolisian, TNI, Pastor Paroki dan sejumlah tokoh masyarakat,” ujarnya, (29/5) sore.
Untuk diketahui, masa kampanye pemilukada Sikka akan berakhir tanggal 23 Juni 2018. Nong Susar akan melepaskan jabatan sebagai Plt Bupati Sikka dan Drs. Yoseph Ansar Rera akan kembali menjalankan tugas sebagai Bupati Sikka tanggal 24 Juni 2018.
“Saya berharap siapapun pemimpin baru dapat membangun komunikasi lintas tokoh tanpa memikirkan berbagai hal demi kemajuan daerah, terkhusus angka 40 miliar yang menunggu waktu untuk ditransfer,” tandasnya. (sfn02).