Natal dan Kesedihan yang Misterius

by -127 Views
Suara Flores

SUARAFLORES.NET-Natal (25/12/2017) menjadi cerita sedih yang tak akan pernah hilang dalam lembaran kehidupan keluarga Pastor Yohanes Martianus Rada, O.Carm (32). Sang pastor yang dikabarkan baru 4 tahun bertugas ini, menghilang saat menjalani terapi mandi laut pada Selasa (19/12/2017). Kedamaian Natal kali ini diselimut rasa sedih yang misterius. Natal yang sedih bagi seluruh umat, khususnya keluarga besar Sang Pastor.

Kabar hilangnya Sang Pastor ini menjadi perhatian publik di Flores dan NTT. Banyak orang berbondong-bondong mendatangi tempat kejadian di Pantai Utara Maumere, tepatnya di Pantai Wairi’I, Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka.

Upaya pencarian pun dilakukan berbagai pihak, hingga kini belum membuahkan hasil. Tim penyelam Basarnas Maumere, Riswan D Putra dan rekannya yang dibantu Benny, cs dari Tagana Sikka mengaku tidak menemukan sosok manusia disekitar area hilangnya Sang Pastor asal Kabupaten Ende, Flores ini.

“Penyelam hanya 2 orang dari Basarnas Maumere. Kami sudah berjuang maksimal sesuai peralatan dan ijin menyelam yang diberikan. Sejak awal pencarian (21/12), kita tidak menemui sesuatu yang menyerupai manusia. Tidak ada tanda-tanda yang dapat menjawab rasa penasaran banyak orang” ungkapnya di lokasi, Minggu (24/12).

“Kami lakukan snorkeling untuk memantau teman-teman Basarnas yang menyelam sampai di dasar laut” kata Benny Daga dari Tagana Sikka.

Upacara Adat

Selain upaya pencarian oleh Basarnas Maumere melalui 2 penyelam, upacara adat menjadi salah satu cara untuk memanggil pulang Sang Pastor yang hilang secara misterius ini. Upacara adat dilakukan oleh masyarakat setempat dan pihak keluarga.

Disaksikan suaraflores.com, upacara adat dilakukan seorang warga, Vebronia  dengan memberi sesajian di tepi laut dengan ungkapan-ungkapan adat. Hal lain dilakukan oleh pihak keluarga dengan cara menaruh daun siri dan kembang kamboja di bibir pantai. Upacara ini dilakukan oleh dua pria tua diiringi ungkapan adat dalam bahasa Ende. Menurut seorang warga Ende, upacara ini disebut dengan istilah “Pai Ata Mata”.

Upara adat lainnya dilakukan oleh Moat Thomas, warga Kolisia, Minggu (24/12). Thomas memberi sesajian di tengah laut yang dibantu motor laut milik nelayan setempat.

Masyarakat dan keluarga yang datang melantunkan doa sesuai cara dan kenyakinan mereka. Semua berharap agar sang pastor kembali, pulang. Entah sudah mati atau pun hidup.

Misteri hilangnya Bendahara di Komisariat Carmel Bagian Indonesia Timur ini mengungkap kesedihan yang mendalam. Kesedihan yang menyelimuti Natal 2017. Natal kali ini menjadi berbeda bagi keluarga dan sahabat-sahabatnya dan seluruh umat. Pastor Yohanes belum kembali. Ia hilang misterius. Hanya sebuah sepeda motor dan pakaian ganti dengan identitas berupa KTP ditemukan warga. Dua hari  pencarian, ditemukan sebuah dompet berisi Kartu KIS pada lokasi yang berbeda, kurang lebih 50 meter dari lokasi motor korban.

Peristiwa ini mengajak semua umat untuk berdoa. Doa menjadi harapan besar agar Tuhan mengembalikannya pastor muda ini dalam kondisi apapun.

Sebelumnya diberitakan bahwa Yohanes Martianus Rada (32), seorang pastor dari Komisariat Carmel Nita, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, dikabarkan hilang saat menjalani terapi mandi di laut, Pantai Utara, Maumere, Flores, Selasa (19/12). Terapi dijalankan melalui petunjuk medis, karena korban mengalami sakit pada kulit. (sfn02).