Menilik “Senjata Golkar” untuk Viktory-Joss

by -120 Views
Suara Flores

SUARAFLORES.NET—Pertarungan politik dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur NTT 2018 menyita perhatian masyarakat dari kota hingga di desa-desa. Setiap waktu terdengar riak-riak politik dari berbagai kalangan tentang kehadiran para politisi dan kekuatan partai politik. Di sisi lain, diskusi politik kian terasa hangat pada tingkat program kerja yang diusung pasangan calon.

Dalam pesta demokrasi kali ini, Partai Golkar memilih kader terbaik, Joseph Nai Soi sebagai calon wakil gubernur berpasangan dengan figur muda, Viktor Bungtilu Laiskodat sebagai calon gubernur yang diusung Partai Nasdem dengan akronim Viktory-Joss.

Ketua DPD Partai Golkar NTT, Melki Lakalena mengatakan sebagai partai tua, Golkar memiliki kekuatan dasar yang sangat besar dan mengakar di kampung-kampung. Partai ini memang sudah malang melintang dalam pertarungan poltik yang telah mengukir sejarah perjuangan. Sudah mengakar di akar rumput, tidak gentar dan tidak kesulitan strategi untuk meraih kemenangan.

Dilihat dari skop NTT dengan 21 kabupaten/kota ini, kader-kader partai beringin sedang menjabat posisi strategis di daerah kepulauan yang menyimpan potensi sumber daya alam untuk menghidupi rakyat secara keseluruhan.

Lakalena menyebut bahwa ada 9 kabupaten yang sedang dipimpin kader Golkar. Di antaranya; Yosep Tote di Kabupaten Manggarai Timur, Elias Djo di Kabupaten Nagekeo, Marsel Petu di Kabupaten Ende, Yance Sunur di Kabupaten Lembata, Gideon Mbilijora di Kabupaten Sumba Timur, Umbu Sappi Pateduk di Kabupaten Sumba Tengah, Nikodemus Rihi D di Kabupaten Sabu Raijua, Paul Mella di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Stef Bria Seran di Kabupaten Malaka.

Kepemimpinan para kader partai tua itu, baik bupati maupun wakil bupati, sesungguhnya kekuatan politik yang menjadi mesin penggerak dalam memenangkan Viktory-Joss. Apalagi melalui Ketua Umum yang baru, Airlangga Hartarto telah memilih tokoh politik NTT, Melchias Marcus Mekeng menjadi Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Timur DPP Partai Golkar yang telah berkontribusi banyak untuk daerah.

Baca juga: Marsel-Jafar: Rakyat ende tahu apa yang sudah kam kerjakan

Pembangunan banyak sektor dilakukan pemerintah daerah melalui tangan Melchias Mekeng. Selain itu, ada sejumlah kader yang kini tengah bekerja keras memenangkan Viktory-Joss berada di DPRD kabupaten/kota.

Di lain pihak, Golkar yang sejauh ini mendukung kepemimpinan Presiden Joko Widodo, kini menjadi partai pertama mengusung Jokowi dalam pemilihan presiden 2019 mendatang.

Semua kekuatan yang dimiliki partai yang baru saja melakukan perombangkan pengurus itu, merupakan “senjata politik” mewujudkan misi besar bangun NTT melalui kepemimpin Viktory-Joss, ketika memenangkan pertarungan politik nanti. Program-program pro rakyat yang dihimpun dari rakyat  dan dirancang untuk bangun kesejahteraan dipastikan terealisasi.

NTT dengan potensi Sumber Daya Alam yang banyak sangat tepat “didiagnosa” melalui tangan 2 figur dengan latar belakang pendidikan yang kuat, teruji dalam kerja dan memiliki keahlian, jaringan luas hingga di luar negeri.

“Saya mengajak kader, simpatisan dan seluruh rakyat, bersatu dan berjuang untuk bangun daerah dengan memenangkan Viktory-Joss,” ajak politisi muda asal Kabupaten Ende itu.

Melchias Mekeng dalam bebeberapa kesempatan mengharapkan keseriusan para kader. Bahwa pada kepemimpinan yang baru, Partai Golkar semakin disenangi Presiden Joko Widodo. Jokowi merasa nyaman bersama bendera kuning beringin.

“Kita ini partai besar, partai tua yang sudah makan garam dalam pertarungan politik. Kader dan simpatisan harus serius bekerja. Turun ke kampung-kampung sampaikan kepada rakyat bahwa kita memilih kader terbaik. Bagi yang maju jadi legislatif, pastikan rakyat menyukai anda. Kalau rakyat tidak suka jangan menjauh, dekati mereka terus supaya menang. Politisi harus tangan harus terbuka,” tegasnya.

“Kita pertama mengusung Ir. Joko Widodo menjadi presiden lagi. Kita harus bangga karena Jokowi nyaman bersama kita, tapi idak boleh sombong dan meremehkan yang lainnya,” ujarnya.

Ketua Fraksi DPR RI ini, menghimbau kepada seluruh kader agar tidak membusungkan dada atau menganggap remeh lawan. Lawan adalah lawan yang tidak boleh disepelekan, sekecil apapun kekuatannya.

“Ingat, tidak boleh anggap remeh lawan. Setiap pertarungan, lawan adalah musuh, jadi lawan tidak boleh dianggap remeh,” ujarnya. (Nes/sfn02).