SUARAFLORES.NET—Gregorius Sutrisno (29) adalah salah satu buruh kasar yang tinggal di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia divonis dokter menderita sakit Leukimia (Kanker Darah,red). Hingga saat ini, kurang lebih 8 kali ia keluar masuk rumah sakit. Sebagai seorang buruh kasar, Sutrisno sangat kesulitan biaya. Apalagi ia harus dirujuk ke Jakarta.
Ceritanya, pada Januari 2019, pria yang biasa dipanggil Ino ini merasa kurang enak badan. Sebagai buruh kasar, sang istri Agnes Abong Baliona (26) mengira suaminya Ino kelelahan karna sering kerja berat. Agnes kemudian mengajak suaminya ke dokter untuk periksa darah. Hasilnya tidak apa-apa atau tidak ada penyakit.
Memasuki bulan April 2019, suhu badan Ino menjadi panas. Sang istri kembali mengajaknya untuk chek up di labor. Hemoglobinya (HB) rendah. Lalu disarankan beli vitamin penambah darah.
Memasuki pertengahan Mei 2019, tiba-tiba kaki dan tangan Ino terasa sakit. Sakitnya pun berpindah-pindah. Ino bersama Istri kemudian pergi ke Filadelvia, tempat prakter dokter Asep Purnama di Waidoko, Kecamatan Alok Barat, Kota Maumere, Flores. Setelah diberi obat, sakit di kaki dan tangan Ino pun berkurang.
Pada Juni 2019, buruh kasar yang telah dikaruniai 2 orang anak ini tampak pucat. Nabsu makan pun berkurang. Bersama keluarga dan sang istri, ia diantar ke Rumah Sakit T.C Hillers Maumere.
Saat itulah pihak rumah sakit memvonis Ino mengidap Leukimia. Setelah menjalan perawatan di ruang Flamboyan 3, Ino yang tinggal di Lingkungan St Aloysius Misir Barat, Kelurahan Madawat, Kota Maumere ini sempat disarankan pulang.
Kurang lebih 2 minggu berada di rumah, ia kembali masuk rumah sakit. Leukimia rupanya kambuh lagi.
Beberapa hari dirawat, dokter rumah sakit memvonis bahwa Ino mengidap Leukimia Akut sehingga harus di rujuk ke Kupang.
Jauh sebelum jatuh sakit, Ino bersama sang istri telah merencanakan pernikahan. Karena kondisi kesehatan belum pulih dan harus dirujuk ke Kupang, pernikahan pasangan ini berlangsung di dalam rumah yang dipimpin oleh Pastor Paroki Misir Romo Cristian Rudi Pareira.
“Kami menikah di rumah tepatnya di dalam kamar yg dipimpin oleh Romo Rudi Parera. Ino syok karena apa yang dia impikan dan cita-citakan membangun rumah tangga, terlebih kedua buah hati kami yang masih kecil belum terwujud. Apalah daya, Tuhah sedang menguji rumah tangga kami,” kisah Agnes Abong Istri Ino saat dihubungi Suara Flores, Kamis (31/10/2019).
Sesudah menikah, Ino bersama sang istri terbang ke Kupang. Saat itu mereka membawa uang 15 juta.
Sejak bulan 7 hingga saat ini, ia sudah berulangkali masuk rumah sakit. Karena tak kunjung sembuh, pihak R.S W.Z Johanes Kupang menyarankan agar dirujuk ke Jakarta.
“Kalau dia keluar pun tidak lama. 1 sampai 2 hari saja di rumah lalu masuk lagi. Saya bingung mau buat bagaimana lagi. Dokter suru rujuk ke Jakarta tapi kami belum punya uang. Uang 15 juta yang kami bawa sudah habis. Saya hanya bisa berdoa agar Tuhan secepatnya menyembuhkan suami saya,” kisah Agnes.
Agnes kini setia menjaga suaminya di Ruang Komodi Bagian Interna. Sedangkan, kedua anaknya yang masih kecil tinggal bersama Nenek Juli di Misir Barat.
“Sekarang dia harus berjuang dengan keadaannya yang sakit. Dia hanya berpikir dia sakit dan segera sembuh. Dia berpikir bagaimana agar anak-anaknya yang masih kecil bisa dapat makan dan minum. Bagaimana biaya sekolah dan cita-cita anak-anaknya, yang sekarang masih TKK,” ujar Agnes mengulangi keluh suaminya.
“Saya selalu berdoa, semoga Tuhan segera mengampuni kami. Semoga Tuhan menyembuhkan suami saya dan memudahkan semuanya. Tuhan tolong suami saya, tinggalah di tengah keluarga kami,” harapnya. (sfn02).
Bantu Sutrisno untuk berobat, berikut nomor rekening BRI Unit Pahlawan Maumere atas nama Agnes Abong Baliona (istri pasien). Nomor rekening: 3573_01_024983_531.