MAUMERE, SUARAFLORES.CO- Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Sebagai bagian dari Bangsa Indonesia, rakyat Kabupaten Sikka harus menghargai jasa para pemimpin Bandar Udara Frans Seda Maumere. Jasa para tokoh pembangunan tersebut telah mengantar Bandara Frans Seda menjadi bandara kelas II dan lebih maju seperti saat ini.
Penegasan ini disampaikan Kepala Bandar Udara Frans Seda Maumere, Yohanes R Keraf dalam Acara Syukuran Pelepasan Karyawan yang Memasuki Masa Purnabhakti dan Temu Kangen Bersama Mantan Pegawai yang telah Purnabhakti pekan lalu. Acara yang berlangsung di kompleks bandara ini dihadiri para mantan Kabandara beserta segenap pensiunan dan karyawan bandara, serta undangan lainnya.
Yohanes mengatakan, kurang lebih 50 tahun bandara Waioti (kini Frans Seda) hadir di Sikka dengan melewati berbagai kondisi dengan banyak pemimpin. Dan suka duka perjuangan dengan mengikuti perkembangan teknologi. Banyak orang telah mengambil bagian, turut mengabdi, membaktikan diri.
‘Kita sampaikan terima kasih dan doa syukur kepada para pensiunan serta karyawan yang telah tiada. Mereka semua menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi kita untuk meneruskan apa yang sudah mereka dilakukan. Mereka sebagai pejuang, peletak dasar pembangunan bandara, perintis dengan kondisi bandara yang tidak bersahabat atau tidak seperti yang kita alami saat ini,” katanya.
Dahulu, lanjut dia, banyak tingkat kesulitan yang dihadapi, namun mereka mampu membawa bandara yang dulu bernama Waioti ini menjadi baik. Hubungan komunikasi memantau pesawat masih menggunakan radio jika dibandingkan saat ini. Pelayanan administrasi dengan sistim sangat sederhana. Dan masih banyak sekali kesulitan yang menjadi perbedaan dalam membangun bandara seperti dirasakan saat ini. Semua ini menjadi pengalaman sangat berharga untuk membangunan Frans Seda.
“Dari waktu ke waktu bandara ini mengalami perubahan yang begitu banyak. Saat ini sudah dapat didarati pesawat Boeing 737 seri 500. Begitu banyak perubahan. Saya selaku pimpinan yang baru berharap kita tetap bersama-sama untuk membangun Bandara Frans Seda menjadi lebih baik dan terbaik,” kata Mantan Kabandara Ende ini.
Sementara itu, Mantan Kepala Bandara Frans Seda, Petrus K. Alubel mengatakan, perjuangan membangunan bandara diawali melalui koordinasi dengan Almarhum Franciscus Xaverius Seda selaku Menteri Perhubungan dan Pariwisata tahun 1968-1973. Banyak hal telah dibantu untuk pengembangan dan pembangunan bandara ini. Tokoh Nasional asal Flores ini banyak kontribusi untuk pembangunan Flores, NTT, termasuk bandara yang dulu bernama Waioti ini. Itulah cerita suka duka dan awal mula dengan pesawat bermesin jet masuk Maumere.
“Sejak itu, banyak maskapai berkeinginan untuk melayani masyarakat Kabupaten Sikka. Saya berharap kepada teman-teman semua untuk membuka diri dalam pelayanan. Jangan bekerja untuk dipuji tapi bekerjalah dengan hati yang tulus untuk melayani semua orang,” pintanya mengingatkan. (M-16/SF).