Maraknya Pengguna Akun Palsu, TNI Maksimalkan Kerja Intelijen

by -127 Views
Suara Flores

MAUMERE, SUARAFLORES.NET—Menjelang pemilihan bupati dan wakil bupati Sikka, gubernur dan wakil gubernur NTT 2018, pileg dan pilpres 2019, sangat marak penggunaan akun palsu di sejumlah group facebook. Kehadiran akun-akun palsu di media sosial ini menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat terkait sejumlah isu yang disebarkan.

Untuk pelaksanaan pesta demokrasi yang aman dan damai, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) hadir dalam tugas dan tanggungjawab sebagai penyelenggara negara. Salah satunya turut memantau dan menindak penyebaran kabar bohong atau hoax melalui akun-akun palsu di media sosial.

Komandan Kodim 1603 Sikka, Letkol. Inf. Sugeng Prihatin, S.Sos, M.Sc, M.Tr. (HANLA) kepada Suaraflores.net (14/03) menjelaskan bahwa TNI sebagai lembaga penyelenggara negara turut ambil bagian dalam rangka menyukseskan pilkada serentak 27 Juni 2018 di Nusa Tenggara Timur (NTT). TNI hadir untuk menjamin penyelenggaraan pesta demokrasi yang aman dan damai demi kelancaran pelaksanaan pemilihan umum.

Dikatakan Sugeng Prihatin bahwa sesungguhnya TNI bersikap netral atau tidak memihak terhadap salah satu calon, namun turut bertanggungjawab terhadap proses pelaksanaan pesta demokrasi yang diselenggarakan 5 tahun sekali. Salah satu tanggungjawab TNI yakni melawan kabar bohong atau hoax melalui akun-akun palsu. Dalam tugas ini, TNI bergandengan tangan dengan pihak kepolisian.

“Saya mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Sikka, bersama-sama kampanyekan anti hoax dan tolak akun palsu. Masyarakat diharapkan jeli dalam memilih, memilah berita sebelum dibagikan kepada publik. Cermati baik-baik, berita yang didapat sebelum dibagikan untuk diakes banyak orang. Informasi yang salah atau tidak benar dapat menciptakan konflik dan melahirkan perpecahan,” ujar Sugeng.

Baca juga: Kapolres Sikka: Stop sebarkan kabar bohong atau hoax

Baca juga: Ke NTT, Jokowi: Jangan gunakan kampanye hitam dalam pilkada

Sugeng menambahkan bahwa perkembangan teknologi kian pesat belakangan ini, membuka ruang bagi semua orang untuk mendapatkan berbagai berita. Ada berita yang benar dan bernilai, ada juga berita bohong dan menyesatkan yang disebarkan oleh oknum-oknum yang memiliki kepentingan terselubung.

Akun-akun palsu ramai bermunculan menjelang pesta demokrasi. Ini terjadi karena didorong oleh berbagai kepentingan, sehingga masyarakat diajak untuk lebih jeli dalam memilih dan memilah berita.

“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sikka agar tidak menyebarkan kabar hoax yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan. Masyarakat segera sadar dan menghentikan kegiatan ini. Masyarakat diharapkan menghentikan aktivitas melalui akun palsu dengan menghapus atau pun memblokir akun palsu yang dibuat sendiri atau bantuan orang lain,” tegas Sugeng.

Langkah rill TNI, lanjut Sugeng bahwa untuk memantau akun-akun palsu adalah memaksimalkan intelijen untuk selalu berperan aktif memantau akun akun palsu.

“Peran TNI secara teknis mengarah sampai ke sana. Ada pengalaman kita pernah memanggil penyebar hoax ke kantor Kodim. Ternyata akun palsu dan memasang gambar fotonya. Orang yang ada dalam foto kita panggil ke kantor dan dia tidak tahu apa. Dia bingung karena fotonya dibajak oleh orang lain untuk menyebarkan hoax. Ada juga yang menggunakan foto artis dan orang-orang terkenal dan juga orang-orang di kampung. Ternyata banyak juga ya pengguna akun palsu di Maumere. Kami sedang memantau ini dan kami tindak,” tutupnya. (nes/sfn02).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *