KUPANG, SUARAFLORES.NET,–Mantan sopir bemo yang sukses menoreh karier menjadi birokrat NTT, Fransiskus Salem (Frans Salem) memastikan diri akan lolos ke Senayan Jakarta menjadi anggota DPD-RI. Optimisme itu didasarkan pada dukungan rakyat di seluruh wilayah NTT setelah ia mengunjungi warga.
Sebagai tokoh birokrat yang sudah puluhan tahun mengemban tugas pelayanan, Frans Salem mengatakan, dirinya sudah tidak ragu lagi akan didukung dan dipilih rakyat. Sebab, ia sudah lama bekerja dan sudah dikenal luas oleh seluruh warga. Dirinya bukan tokoh atau figur baru dalam pentas politik NTT.
“Saya yakin berkat campur tangan Tuhan dan dukungan seluruh rakyat NTT, saya bisa lolos ke DPD-RI mewakili seluruh rakyat. Warga NTT sudah kenal siapa saya. Jadi saya tidak ragu lagi, karena saya bukan orang baru di NTT,” kata Frans Salem, Calon Anggota DPD-RI NTT (nomor 33), belum lama ini di Kupang.
Pria murah senyum dan santun yang pernah menjadi sopir bemo sebelum terjun PNS ini, mengaku, sejak ditetapkan menjadi calon tetap DPD-RI, dirinya sudah mendatangi warga di berbagai daerah. Ia memohon dukungan dan doa restu agar diberikan dukungan kepercayaan mewakili rakyat di DPD-RI.
Baca juga: Frans Salem Terus Berbakti Bagi NTT Selama Jantung Masih Berdetak
Baca juga: Dana BOS 66 Juta Belum Dipertanggungjawabkan Kepsek SDI Moko
Perjuangkan Kebutuhan Rakyat
Disentil mengenai apa yang akan diperjuangkan ketika terpilih menjadi anggota DPD-RI, mantan Komisaris Utama Bank NTT ini, mengatakan, masalah infrastruktur masih menjadi kebutuhan dasar rakyat NTT yang harus terus disuarakan.
Rakyat NTT yang terus bertambah jumlahnya masih sangat membutuhkan pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, bendungan, embung, perumahan rakyat layak huni, air bersih dan listrik.
Dikatakannya, di Sumba, Timor, Sabu, Rote, sampai Flores masih banyak warga tidak memiliki rumah layak huni, masih banyak warga butuh air bersih dan butuh listrik. Ini harus kita terus suarakan dan kita perjuangkan terus menerus agar bisa terpenuhi.
“Memang selama ini kita sudah banyak membangun sejak NTT berdiri, namun kita masih perlu terus membangun karena kebutuhan dasar selalu dinamis. Seiring meningkatnya jumlah penduduk dan pemekaran wilayah, maka kebutuhan infrastruktur pun terus bertambah dari waktu ke waktu,” katanya.
Baca juga: Rahasia Awetnya Pernikahan Pasangan di Jepang Selama 80 Tahun
Baca juga: Hand Traktor untuk Kelompok Tani Suka Maju
“Yang menjadi kendala yang kita hadapi adalah kurangnya atau terbatasnya anggaran kita. Hal ini membuat kita tidak bisa memenuhi sekaligus seluruh kebutuhan rakyat secara cepat. Apalagi propinsi kita yang kepulauan membuat biaya infrastuktur sangat mahal,” katanya lagi.
Diakuinya, memang peranan, tugas dan fungsi anggota DPD tidak mengurusi anggaran seperti anggota DPR-RI, namun, kata dia, sebagai wakil rakyat NTT yang didukung rakyat, akan terus bersuara dan membangun lobi-lobi dengan pemerintah pusat, termasuk menyampaikan usul saran kepada Presiden dan Wakil Presiden agar NTT terus mendapatkan perhatian anggaran.
“Iya,kita harus terus omong. Kalau kita sudah diam, pasti orang menganggap NTT sudah aman tidak perlu diperhatikan lagi. Pekerjaan kita adalah bersuara, berbicara menyampaikan pendapat kita bahwa rakyat NTT masih sangat butuh perhatian serius di bidang infrastrutur, pendidikan, kesehatan, pertanian, kelautan dan peternakan,” tegasnya.
Hal yang penting, tambah Frans Salem, adalah sinergisitas dan komunikasi politik antara seluruh wakil-wakil rakyat yang nanti terpilih di DPR-RI maupun DPD-RI dalam membangun NTT. Meskipun berbeda warna politik, berbeda partai dan golongan, sebagai sesama wakil rakyat NTT harus mempunyai relasi politik yang harmonis dalam konteks memperjuangkan kepentingan rakyat.
Frans Salem mengajak, seluruh rakyat NTT memberikan dukungan kepadanya sebagai salah satu putra terbaik yang sudah siap mengemban tugas dan amanat rakyat. Ia juga mengajak seluruh warga NTT berpartisipasi secara aktif memberikan suaranya dalam pilpres dan pileg 2019 nanti.(bkr/sfn)
