KUPANG, SUARAFLORES.NET,–Salah satu bakal calon gubernur NTT yang tak lolos di pintu PDIP, Drs, Kristo Blasin mengatakan belum bersikap mendukung paket calon gubernur dan wakil gubernur yang lolos ke Pilkada NTT 2018. Kristo akan memberikan dukungan setelah paket-paket tersebut ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) NTT.
“Kami belum memutuskan untuk mendukung paket calon manapun. Kami akan menyatakan sikap tegas mendukung paket calon tertentu setelah KPUD NTT menetapkan paket-paket tersebut,”kata Ketua Tim Pemenangan Kristo Blasin, Welly Paga, Rabu (20/12/2018) di Kupang.
Dikatakan Welly, setelah DPP PDIP memutuskan Marianus-Nomleni sebagai calon gubernur dan wakil gubernur NTT, tim langsung mengadakan rapat, Senin (19/12), menyikapi keputusan kontroversial tersebut. Di dalam rapat yang dihadiri oleh seluruh tim dan para tokoh, disepakati untuk tidak terburu-buru dalam mengambil langkah tegas.
“Saat rapat di kediaman Kristo, begitu banyak tokoh yang mendesak Kristo segera mundur dari PDIP, banyak juga yang desak supaya Kristo segera nyatakan pindah partai, dan mendukung paket tertentu. Mendengar itu, Kristo menerima semua masukan namun tidak terburu-buru mengambil keputusan. Dia meminta semua yang hadir berjiwa besar dan menunggu sampai keputusan KPUD NTT menetapkan paket-paket baru ambil sikap dukungan ke mana,” kata Wely Paga.
Dalam kesempatan itu, lanjut Welly, Kristo memang merasa kecewa berat, namun ia tetap tegar dan tersenyum di tengah badai politik. Kristo mengajak dan menghimbau kepada seluruh pendukung dan simpatisannya di seluruh NTT untuk tetap kompak, bersabar dan berdoa agar diberi petunjuk Tuhan untuk memberikan dukungan kepada paket calon gubernur dan wakil gubernur yang benar-benar iklas dan tulus kerja keras untuk membangun NTT yang masih jauh tertinggal.
“Kristo meniitip pesan kepada rakyat NTT kalau mau menjadi politisi jangan hanya memburu kekuasaan semata tapi mempertahankan nilai. Nilai-nilai politik sakral itu direbut dan dipertahankan dengan darah dan air mata, bukan hanya dengan uang dan harta benda yang menggadaikan harga diri dan menjual rakyat miskin NTT,” kata Welly mengutip Kristo.
Meski belum bersikap secara resmi memberikan dukungan kepada paket calon tertentu, Welly mengaku, ketika Kristo tiba di Kupang, begitu banyak tokoh yang datang ke kediamannya di Penfui Kupang. Bukan itu saja, dari daerah-daerah banyak tokoh menelepon dan memberikan dukungan agar segera tinggalkan PDIP. Dari sekian banyak orang yang datang, ada pula Calon Wakil Gubernur, Yosep Nai Soi yang bersilaturahmi. Selain Nai Soi, lanjut Welly, Calon Gubernur Viktor Laiskodat pun telah melakukan komunikasi politik dengan Kristo. Namun, belum ada keputusan apapun yang disampaikan Kristo.
Sebelumnya, Minggu (17/12), Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengumumkan Marianus Sae-Emi Nomleni menjadi calon gubernur dan wakil gubernur. Keputusan kontroversial Megawati itu menuai banjir kritik, rasa kecewa, putus asa, dan air mata para kader-kader PDIP, secara khusus para pendukung Lusia Adinda Lebu Raya, Raymundus Fernandes dan Kristo Blasin.
Sebagaimana diberitakan berbagai media massa di NTT, salah satu kader hebat yang adalah Ketua DPC PDIP Kabupaten TTU, Raymundus Sau Fernandes, akhirnya menyatakan diri resmi mundur dari partai moncong putih itu karena kecewa dengan keputusan DPP PDIP yang tidak mengusung kader partai. Raymundus yang juga salah satu kader berkualitas tinggi GMNI NTT ini, menyatakan dukungannya kepada Paket Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Bung Tilu Viktor Laiskodat-Yosep Nai Soi yang diusung Partai NasDem, Partai Golkar dan Partai Hanura. (bkr/sft)