Hari Raya Idul Fitri, Jokowi Dielu-lukan Ratusan Warga di Depan Istana

by -71 Views

JAKARTA,–Ratusan warga rela berjemur di terik matahari di Taman Aspirasi, Depan Istana Merdeka, demi menanti giliran bersalaman dengan Presiden Joko Widodo di Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1440 H, Rabu (5/6/2019). Warga dari berbagai penjuru ibu kota, baik dari Bogor, Depok, Bekasi dan Tangggerang, bahkan dari luar luar negeri berbondong-bondong sejak pagi hari. Dari anak-anak kecil, orang tua, remaja, sampai ibu hamil dan bayi-bayi dari berbagai suku dan agama, rela antri di depan pintu masuk Monas hanya untuk menaiki bus yang disiapkan Panitia Lebaran Istana untuk masuk ke dalam istana negara.

Disaksikan media ini yang datang ke lokkasi tersebut sekitar pukul 09.00 WIB, warga telah membludak berjemur di depan pintu masuk. Ada yang duduk di rumput taman-taman bunga, ada yang berdiri di bawa pohon, dan ada yang berdesak-desakan di depan pintu masuk yang dijaga ketat aparat Polisi dan TNI. Tampak begitu banyak ibu-ibu yang membawa anak dan menggendong bayi mereka menggunakan payung untuk melindungi bayi dari sengatan panas. Suhu udara yang panas, makin membuat warga yang ingin masuk meradang. Mereka memarahi petugas penjaga dan aparat yang tidak mau membuka pintu. “Buka, buka pintuya, buka pintunya. Kenapa kami dilarang dan dibatasi,”teriak geram warga yang berjemur berdesakan di depan pintu kepada aparat.

Warga terlihat sangat marah karena menyaksikan begitu warga lain sebelumnya diijinkan masuk ke istana menyalami Preisden Jokowi sementara mereka tidak diijinkan masuk. Suhu panas dalam antrian berlangsung kurang lebih 3 jam membuat warga terus mendesak aparat untuk segera membuka pintu dan mengijinkan mereka menumpang bus masuk ke dalam istana. Akibat desakan warga yang sangat rindu bersalaman dengan Presiden Jokowi, yang saat itu sedang menerima tamu kenegaraan di dalam istana merdeka rupanya membuat gerah para petugas dan panitia. Teriakan warga yang menyebut nama,”Jokowi, Jokowi, Jokowi,” terdengar keras terus-menerus rupanya mendorong para petugas menyampaikan informasi itu ke dalam istana. Warga yang tengah gerah karena keringat bercucuran kemudian diijinkan masuk ke dalam monas dan menempat tenda-tenda yang telah disediakan.

Setelah pintu dibuka dan warga berebut masuk, panitia dan aparat yang berjaga mengumumkan bahwa presiden akan keluar dari istana menemui warga. “Bapak ibu sekalian Pak Presiden akan keluar menemui bapak ibu. Oleh karena itu, kami harap tertib. Kalau tidak tertib maka Presiden tidak akan keluar,” tegas salah satu aparat di dalam tenda lewat microfonnya beberapa kali, yang riuh disambut warga gembira sambil berbaris rapi memadati tenda putih yang telah dijaga ketat aparat Brimob dan TNI bersenjata.

Tak lama kemudian, Presiden tengah tiba di lokasi sekitar pukul 11.30 WIB menumpang kendaraan istana yang dikawal ketat pasukan keamanan presiden (Paspampres) yang gagah berani. Warga langsung berteriak histeris menyapa Jokowi yang mengenakan jas abu-abu kameja putih dan peci hitam, tak ketinggalan anak-anak kecil yang berjubel bersama orang tua mereka berteriak,”Jokowi,Jokowi,Jokowi Presidenku.”

Disaksikan media, Jokowi kemudian menaiki panggung dan melemparkan senyum khasnya sambil melambaikan tanggan. Kepada warga yang memadati tenda, Presiden Idola Rakyat ini mengucapkan salam Idul Fitri. “Selamat Idul Fitri bagi bapak ibu semua. Mohon Maaf Lahir dan Batin. Ya saya tadi sedang menerima tamu, tapi saya dengar di luar lebih banyak maka saya keluar menemui. Saya tidak bisa layani foto satu-satu, jadi foto sekalian aja. Setelah itu, saya mau pulang kampung dulu,”kata Jokowi disambut riuh warga sambil berselfie ria membelakangi seluruh warga. Setelah itu, Jokowi kemudian kembali ke istana sambil terus dielu-elukan warga yang memburunya untuk berfoto dan berjabatan tangan.

Di saat Jokowi keluar dari pintu gerbang Monas, tampak warga terus mengejar Jokowi yang duduk di dalam kendaraan. Persis di tengah jalan raya yang dipagar betis Paspampres dan anggota Brimob bersama anggota TNI, beberapa orang ibu menerobos masuk menggendong anaknya menemui Jokowi hanya untuk berfoto dan bersalaman. Pemandangan itu, memancing, warga lainnya, terutama para ibu menerobos dan mengepung Jokowi hingga jalan raya di depan istana terlihat macer. Tak tegah melihat warga yang terus memburu dan mengelu-elukannya, Jokowi kemudian turun dari kendaraan dan menyalami ratusan warga di tengah jalan raya depan istana, kurang lebih 30-an menit. Tampak banyak warga dan para pengendara pun turut berbahagia dan mengabadikan moment langka itu dengan kamera pribadi mereka. Seusai menyalami warga, para ibu dan anak-anak kecil, Jokowi kemudian kembali naik kendaraan dan bergegas masuk ke dalam Istana Merdeka.

Terhadap panorama langka di Hari Raya Idul Fitri 5 Juni 2019 ini, beberapa warga memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Presiden Jokowi sebagai pemimpin rakyat kecil. Menurut mereka, tidak pernah selama ini (setiap Idul Fitri), Jokowi keluar dari istana. ” Ya ini pemandangan baru dimana rakyat menunjukan kecintaan yang begitu besar kepada pemimpin mereka. Dan sebagai seorang Kepala Negara Indonesia Jokowi adalah seorang Bapak yang mencintai dan mengayomi rakyatnya. Ia sangat dekat dengan rakyatnya, tanpa sekat. Meski saya tidak berhasil menjabat tangan beliau, saya tidak kecewa karena memang beliau pemimpin bagi banyak orang,”kata Johnns, warga NTT yang datang untuk bersalaman Jokowi di Taman Aspirasi, Rabu (5/6).

Sementara itu, Wati, warga DKI yang datang ke lokasi sejak pagi hari, mengaku kecewa karena dirinya tidak berhasil berfoto dan menjabat tangan Jokowi untuk mengucapkan Selamat Idul Fitri. Dia jug kecewa terhadap paniti lebaran istana yang mengatur mekanisme penerimaan tamu negara dan warga biasa, yang membuat warga susah bertemu dengan presiden mereka,” Saya sangat kecewa tidak bisa bertamu dan berfoto dengan Pak Jokowi. Padahal, saya sudah antri selama tiga jam untuk bisa masuk ke istana, tau-tau ga bisa basuk. Jadi kecewa saya. Saya berharap tahun depan, kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Ini memberikan presenden yang kurang bagus karena rakyat dibatasi untuk bertemua dengan presiden pilihannya,” tegas perempuan yang aktif di organ relawan Jokowi-Amin ini. (bkr/sfn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *