MAUMERE, SUARAFLORES–Lintas jalun jalan yang akan dilalui ratusan peserta Tour de Flores dari berbagai negara dipastikan aman. Walau begitu para peserta tour diharapkan ekstra hati-hati melintasi jalan nasional dari perbatasan Kabupaten Flores Timur menuju Kabupaten Sikka Maumere.
Demikian hal ini dikakatan Herman Rohi selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan dan Jembatan dari perbatasan Larantuka menuju Kota Maumere, Jumad (12/05/2016). Menurutnya, walau pun pemerintah terlambat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) namun pihaknya sudah mempersiapkan atau memperbaiki titik yang rusak sejak Maret 2016 lalu.
“Saya bersama teman-teman sudah bekerja keras untuk memberikan keamanan dan kenyamanan. Kami berharap kegiatan skala internasional ini dapat memberikan kepuasan bagi kita semua terkhusus para peserta. Saya berharap peserta harus lebih hati-hati karena ada beberapa titik yang rawan dan membahayakan” kata Herman ketika di temui SuaraFlores.Co di ruang kerjanya.
Herman menyebut tiga titik yang krusial yang dapat menimbulkan kecelakaan, yaitu titik 204, 206 dan 203 di sekitar baskamp Nele Baru terdapat 2 titik. Titik-titik yang disebutkan sudah diperbaiki dan sedikit diperlebar.
“Titik ini sangat berbahaya karena tikungan tajam mencapai 80 derajat. Pihaknya juga memasang rambut-rambu peringatan termasuk rambu-rambu peringatan agar peserta dapat mengurangi kecepatan hingga mencapai 10. Diharapkan kerjasama masyarakat di sepanjang lintasan untuk tidak membiarkan ternak-ternak melintas di jalan-jalan lintasan ini,” harapnya.
Hal yang sama dikatakan oleh Agustinus Junianto, PPK jalan nasional perbatasan Kabupaten Sikka menuju Ende, bahwa pada umumnya persiapan pengamanan jalan dipastikan aman. Diharapkan dukungan masyarakat di sepanjang lintasan untuk tidak dengan sengaja membuang kotoran-kotoran seperti kayu dan batu.
Dia mengatakan bahwa beberapa titik yang rawan longsor saat ini sudah dapat dilintasi oleh peserta dengan aman dan nyaman. Namun perlu diperhatikan bersama terkait ternak-ternak yang sengaja dilepas oleh pemilik. Kondisi ini sangat mengganggu arus lajunya sepeda peserta tour.
“Ada beberapa titik seperti di dekat Pasar Nangablo, jalan menurun di Ri’I Pua Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka dan beberapa titik di dekat Wolowaru Kabupaten Ende. Sering terlihat ternak-ternak berupa sapi berkeliaran di jalan. Mudah-mudahan pemerintahan kecamatan bersama para kepala desa dapat menjamin keamanan ini,” katanya di ruang kerjanya. (M-16/SF).