Gubernur NTT Bergerak Jemput Bola di Tengah Efisiensi Anggaran

by -20 Views
Gubernur NTT, Melky LakaLena dan Kepala BP Taskin Budiman Sudajtmiko saat pertemuan bersama 22 bupati dan walkota si NTT di Kantor BP Taskin Jakarta beberapa waktu lalu. (*)

SUARAFLORES COM,- Menghadapi  efisiensi anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membuat para gubernur,  bupati dan walikota se Indonesia harus memutar otak dan menguras keringat ekstra  dalam membangun daerah dengan anggaran yang sangat  terbatas. Begitu banyak program- program kampanye politik para kepala daerah tidak berjalan sesuai harapan. Kondisi tersebut menuntut para kepala daerah harus mampu membangun daerah dengan melakukan terobosan-terobosan yang berani, kreatif dan inovatif sesuai perencanaan yang matang.

Melihat situasi ini, Gubernur NTT Melky Laka Lena tidak mau berdiam diri di gedung Sasando pasca dilantik. Ia mengumpulkan seluruh sumber daya aparatur birokrasi yang ada untuk terus bekerja keras dengan segala kekuatan yang ada. Ia terus membakar semangat tempur seluruh SKPD dan seluruh rakyat NTT terus berjuang pantang menyerah dengan keadaan. Berbekal jaringan politik yang ia bangun selama puluhan tahun ketika menjadi anggota DPR RI di Partai Golkar, Melky yang santun, komunikatif dan cerdas ini bergerak menjemput bola ke jantung kekuasaan. Ia optimistis dari cegkeramkan  kukuhnya  selama puluhan tahun di pemerintah pusat mampu  merajut  kemitraan dengan semua kementerian dan badan untuk melirikkan mata terhadap pembangunan di NTT, provinsi yang masih termiskin di Indonesia.

Dalam pertemuan dengan media ini di kediamannya di Jakarta, Melky memberikan apresiasi terhadap Presiden dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming terkait Efiseinsi anggran yang dilakukan. Ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo mempunyai rencana besar untuk menjadikan Indonesia menjadi negara yang menjadi poros kekuatan ekonomi dunia, jadi ia memiliki strategi khusus dengan memangkas anggaran untuk memfokuskan pada beberapa program mendasar yang menyentuh langsung rakyat miskin, seperti program Makan Gratis Bergizi( MBG) dan program Koperasi Desa Merah Putih.

Untuk menghadapi Efiseinsi anggran dimana NTT juga mengalami pemangkasan anggaran yang besar, mendorong dirinya untuk berupaya keras memaksimalkan anggaran yang ada agar pemerintahan berjalan dan pelayanan rakyat tidak terganggu. Selain itu, dirinya juga menginisiasi pertemuan khusus dengan seluruh kementerian dan badan dengan kompak, setia sekata mengajak 21 bupati dan walikota serentak ke Jakarta beberapa waktu lalu untuk berkonsultasi, berkomunikasi dan beraudensi mengenai berbagai persoalan atau kendala yang dihadapi NTT.  Selain dengan kementerian dan badan, Melky juga berdialog dengan tokoh-tokoh NTT di Jakarta dan para investor untuk peduli membangun NTT

“Saya ajak semua bupati dan walikota untuk sama-sama ke Jakarta bertemu dengan semua menteri dan kepala badan untuk secara terbuka membangun komunikasi dan koordinasi terkait semua program yang akan dilaksanakan di NTT. Kita berharap agar NTT tetap mendapatkan perhatian khusus karena kita masih daerah tertinggal. Saya juga bertemu dengan keluarga besar NTT dibawa koordinasi Bapak Gories Mere agar para investor mau datang ke NTT mendukung pelaksanaan program pembangunan di berbagai bidang,” ujar Melky saat berdiskusi dengan Ketua DPW GENTA PANGAN NTT, Bona Salman di kediamannya pekan lalu.

Salah satu pimpinan badan yang ditemui Melky dan para bupati yang disaksikan langsung media ini adalah pertemuan dengan Budiman Sudjatmiko, Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan Indonesia ( BP TASKIN) di Kantor BP TASKIN Kebun Sirih, Jakarta. Pertemuan sore hari di lantai 8 kantor tersebut menjadi pertemuan yang sangat strategis dan penting lataran membahas secara umum data kemiskinan Indonesia yang dirancang oleh BP TASKIN sebagai referensi bagi pemerintah dalam mempercepat program pengentasan kemiskinan tepat sasaran akurat dan valid.

Dalam pertemuan yang bersejarah dan bernuansa kekeluargaan tersebut, Melky menyampaikan kegembiraannya bisa bertemu sahabat politiknya Budiman Sudjatmiko sang aktivis 98 yang kini menjabat Kepala BP TASKIN. Ia berharap dengan relasi persahabatan yang kental, NTT bisa mendapatkan perhatian, secara khusus terkait program pengentasan kemiskinan ekstrim yang masih  tinggi di NTT.  Kedatangan ini, untuk mendengarkan secara langsung  desain pemerintah pusat melalui BP TASKIN terkait apa saja yang menjadi program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan.

Menyambut baik kedatangan Melky dan 21 bupati dan walikota se NTT itu,  Budiman Sudjatmiko yang adalah mantan aktivis 98 dan mantan anggota DPR RI tersebut merasa sangat senang dan bangga karena sejak dirinya bertugas baru Gubernur dan 21 bupati  yang serentak datang berkonsultasi dengannya terkait program pengentasan kemiskinan Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Ia berjanji, akan memberikan perhatian khusus dan bersedia untuk berkunjung ke NTT. Budiman kemudian mempresentasikan secara garis besar gambaran umum yang didesain BP TASKIN dengan judul Berdata, Berdana dan Berdaya (Industrialisasi yang Memerdekakan Rakyat Kecil). Pemaparan secara komprehensif di hadapan para kepala daerah itu bersifat tertutup untuk media.

Selain bertemu dengan BP TASKIN,  sebelumnya, Gubernur Melky menjelaskan bahwa dirinya bersama 21 bupati dan walikota juga telah bertemu dengan para  menteri Kainet Merah Putih di berbagai kementerian, seperti Kementerian PMI, Bappenas dan Kementerian Koperasi, Kementerian Pertanian, Kementerian Sosial dan lain-lain. ada banyak program positif yang diperoleh dari seluruh pertemuan itu, salah satu program yang mendapat dukungan besar adalah program Koperasi Desa Merah Putih yang akan dimulai pada Juli 2025 akan datang.

Dijelaskan Melky,  Menteri Koperasi Budi Ari Setiadi memberikan dukungan besar untuk menjadikan NTT sebagai provinsi koperasi. Menteri Budi Ari ingin sekali NTT menjadi pelopor koperasi dan menjadi yang terdepan dalam pembangunan perkoperasian di Indonesia. Ia mengaku yakin dapat mengeksekusi program besar Presiden Prabowo Subianto tersebut karena koperasi telah bertumbuh kembang sejak lama di NTT dalam memajukan ekonomi rakyat. Terkait Koperasi Desa Merah Putih yang akan dibangun, Melky berharap tidak hanya dibangun di desa saja tetapi juga harus ada di setiap kelurahan. Pasalnya, angka Kemiskinan di kota juga cukup tinggi, dan dengan adanya koperasi Merah Putih di kota maka masyarakat kota juga mempunyai akses untuk mendapatkan dukungan dana mengembangkan berbagai sektor bisnis ekonominya.

Sementara itu, dalam pertemuan dengan Menteri Pertanian, Amran Soleman menghasilkan dukungan besar dimana akan menjadikan sektor pertanian menjadi sektor penggerak yang menggerakan semua sektor lainnya.  Ia melihat  NTT sebagai wilayah agraris memiliki potensi besar di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan yang bisa digerakkan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan. Menyambut dukungan itu, Melky memastikan kesiapannya untuk membangun kerja sama agar pertanian benar-benar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia menegaskan siap memanfaatkan teknologi terbaru untuk memaksimalkan produksi dan efisiensi pertanian di sleuuruh NTT. (tim/sfc/bkr)