Gadis Cilik Ini Siap Tampil di Ajang Fashion Show Filipina Lawan 44 Negara

by -136 Views

SUARAFLORES.NET-Veronika Gracia Primanda Blaan, gadis cilik yang berusia 6 tahun kini tengah mempersiapkan diri untuk berangkat ke Filipina. Anak asuhan Jovy Management ini telah menjuarai Princess Kids dan Juara The Best Talent pada final Indonesian Model Award yang diselenggarakan oleh Lamatapo Management di Jakarta 9 Juli 2017 lalu.

Prestasi cemerlang pelajar kelas 1 SD Katolik Maria Ferari Maumere Flores ini menjembataninya ke Filipina wakili Indonesia pada 5 November 2017. Selain fashion show, ia akan menari Hegon (tarian khas Sikka) dengan iringan musik Gong Waning (musik tradisional Sikka) untuk  bersaing dengan ratusan peserta dari 44 negara di Filipina.

Ceritanya, gadis cilik yang akrab di sapah Grace ini adalah putri bungsu dari pasangan petani, Blasius Blaan dan Maria Edeltrudis dari He’o Pu’at Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, Flores. Grace adalah pelajar yang manja, cengeng tapi berani bila diberi kesempatan beratraksi. Pada Juni 2017 lalu, ia menjadi peserta roadshow di Maumere Flores yang terselenggara atas kerja sama Jovy Management dengan Lamatapo Management. Road Show ini mengantar ia meraih juara III.

“Road show di Maumere Grace bergaun bebas, tidak berpakaian etnik. Ia meraih juara 3 dan golden tiket (tiket gratis) untuk grand final di Jakarta pada tanggal 09 juli lalu” kisah Aprilliani Nona Heni Blaan, Kaka kandung Grace kepada Suara Flores di Maumere, 19 Oktober 2017.

Saat hendak berangkat ke Jakarta, keluarga Grace rupanya ragu-ragu mendampingi si bungsu mengikuti grand final di Jakarta. Keraguan orang tua ini membuat Grace terlambat dan nyaris tak mengikuti acara malam batik pada hari pertama. Mereka tak yakin bahwa putri bungsu mereka dapat mengikuti grand final. Namun, aksi cengeng dan manja gadis cilik ini seakan memohon untuk segera ke Jakarta.

Mereka pun terbang ke Jakarta dan tiba pada pukul 23:00. Ia nampak lelah, tak sempat beristirahat. Atraksi pertama yaitu Malam Batik sudah berlalu. Grace nampak tak tenang. Ia menangis, merengek kepada orang tua agar segera mengantar ke panitia dan bisa tampil. “Pentas” air mata Grace ini mengundang penyelenggara acara jatuh hati, kemudian membuka ruang baginya untuk tampil walau pun sendirian di atas panggung. Grace pun tampil elok dalam manjanya di “Malam Batik” itu.

“Sebenarnya kami keluarga ragu ade Grace jalan ke Jakarta. Dia sangat manja, cengeng dan susah diajak kompromi saat dia ngambek. Mau tampil di depan umum juga sesuai moodnya. Keragu-raguan kami membuat keberangkatan Grace ke Jakarta jadi terlambat. Grace jadi peserta yang paling terlambat ke Jakarta. Kami jadi serba salah” kisah Aprilliani.

“Dia tidak lgi masuk Karantina. Bahkan saat malam tiba di Jakarta, acara malam batik sudah terlaksana. Ade Grace menangis dan minta mama untuk sampaikan ke pihak penyelenggara kalau dia juga mau tampil. Ini pertolongan Tuhan dan akhirnya dia memberanikan diri untuk tampil sendirian di depan para juri” kisah Apriliani.

Keesokan harinya, tanggal 09 juli pukul 19.00 wib, diselenggarakan malam Grand Final. Di malam Final Indonesian Model Award 2017, Grace masuk kategori A (TK dan SD) yang bersaing dengan 50 anak yang mewakili NTT dan 80 anak dari beberapa provinsi di Indonesia.

Grace tampil prima dan terlihat sangat bahagia. Puji Tuhan, sekitar pukul 01.00 juri mengumumkan, Grace meraih Juara I Umum Princess Kids dan The Best Talent. Ia pun mendapat gelar Litle Princess berbakat dan tiket gratis untuk tampil mewakili Indonesia di Filipina bulan November mendatang melawan peserta 44 negara. (yanes).