SUARAFLORES.NET – Romo Ferdinandus Sabhu, Pr adalah putra asli Labolewa Paroki Hati Yesus Hati Maria (Hayemar) Boanio. Ia ditabiskan menjadi Imam Projo oleh Uskup Manokwari Sorong Mgr Datus Hilarion Lega pada tanggal 1 Maret 2019 di gereja St Thomas Aquinas Keuskupan Manokwari Sorong.
Romo Ferdinandus memilih moto hidup “Kesanggupanku adalah Pekerjaan Allah (bdk : 1 petrus 5:10).
“Moto ini berawal dari kisah perjalanan panggilan yang cukup panjang,” ungkap Romo Ferdinandus putra ke tiga dari pasutri Viktor Djuani dan Yuliana Dhili, Rabu (17/07/2019) di Ende saat dijumpai awak media di rumah keluarga.
Lanjutnya, benih panggilan berawal dari tanah merapu pulau Sumba. Saat itu, ia masuk seminari menengah pertama Sinar Buana Watebula Sumba Barat Daya tahun 1998 .
Siarah panggilan Romo Ferdinand begitu panjang. Ia meninggalkan keluarga besar di Labolewa, Rendu, kurang lebih 25 tahun hingga dirinya ditabis.
“Tantangan dan rintangan yang dilalui cukup berat namun atas kerendahan hati dari kekurangan dihadapan Tuhan, saya sungguh yakin Allah memampukan kelemahan dan kekurangan itu. Berkat doa semua kelurga besar dan karia Tuhan, akhirnya saya diperkenankan kembali bertugas di tempat karya pastoral yang baru di Wasior Paroki St Agustinus Manokwari Papua Barat. Saya di ijinkan oleh uskup untuk melaksanakan Misa Perdana di kampung asal ku,” ujarnya.
Informasi yang dihimpun SuaraFlores.Net, misa perdana akan diselenggarakan pada Jumat (19/07/2019) di Stasi Boanai Paroki Hayemar Boanio.
“Syukur pada Allah Romo Ferdinandus boleh dan sudah ditahbiskan sebagai Imam Projo Keuskupan Manokwari Sorong,” ungkap Primus Napa, salah satu saudara Romo Ferdinand. (Frumen).