SUARAFLORES.NET,– Sosok Ir. Fary Djemy Francis sudah sangat membumi di NTT. Legislator (DPR-RI) Fraksi Partai Gerindra ini sejak terpilih menjadi DPR-RI dari Dapil NTT II (Timor, Sumba, Sabu dan Rote), langsung bergerak cepat memperjuangkan berbagai kepentingan pembangunan infrastuktur di NTT. Menduduki posisi sebagai Ketua Komisi V DPR-RI, Fary mantan aktivis Plan Internasional Kupang ini, mempunyai wewenang dalam mengatur dan mendukung anggaran pembangunan infrastruktur nasional, termasuk NTT, dan lebih khusus lagi rakyat Timor, Sumba, Sabu Raijua dan Rote Ndao.
Politisi pekerja keras yang pantang menyerah ini, selain memperjuangkan dan mendukung APBN untuk pembangunan bendungan dan embung, jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, perumahan rakyat dan kelistrikan untuk seluruh rakyat NTT, juga sangat peduli terhadap berbagai permintaan bantuan dari para warga, tokoh adat, para guru (lembaga pendidikan), dan tokoh-tokoh agama yang disampaikan secara langsung kepadanya, baik lisan maupun tertulis.
Hal yang unik, Fary sebagai legislator Partai Gerindra, langsung turun ke lapangan bila permintaan bantuan tersebut sangat mendesak untuk kebutuhan pendidikan dan urusan kemanusiaan, tanpa melihat sekat asal usul suku dan agama. Dengan kewenangananya, Fary bertindak cepat dan gesit membantu rakyat memperjuangkan anggaran melalui kementerian terkait.
Hal ini terbukti dengan aksi-aksi nyata yang dilakukan Fary, seperti memberikan dukungan operasional sarana transportasi bus sekolah bagi Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) setahun lalu, memperjuangkan 1 unit Rusunawa dan membantu bus sekolah bagi Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, dan memperjuangkan pembangunan Seminari Lalian di Kabupaten Belu, serta masih banyak yang lainnya.
Bangun Rusunawa Seminari Lalian
Bagaimanakah kisah Fary Francis mampu memberikan perhatian khusus kepada lembaga-lembaga pendidikan Seminari Lalian? Tanaga Ahli (TA) atau Staff Khusus Fary Francis, Isidorus Lilidjawa dalam tulisannya yang dikirim ke Suaraflores.Net membeberkan bahwa pada tanggal 24 Agustus 2018, Kepala Sekolah SMA Seminari Lalian, Romo Leo Asuk Pr melalui sahabat dari Romo Lusius, menelepon Ketua Komisi V DPR RI, Fary Francis yang kala itu sedang berada di Jakarta.

Melalui telepon itu, Romo Lusius menyampaikan bahwa Romo kepala sekolah SMA Lalian berencana ke Jakarta untuk bertemu Pak Ketua Komisi V untuk mengantar proposal permohonan pembangunan Rusunawa. Saat itu juga, Romo mengisahkan usia seminari yang sudah 60-an tahun menyebabkan asrama para siswa seminari mulai rapuh, tua dan karena itu perlu dibangun yang baru. Saat itu, jawaban wakil rakyat NTT ini mengagetkan. “Romo tidak perlu ke Jakarta. Saya akan cari waktu untuk datang ke seminari Lalian. Siapkan saja proposalnya.”
Jawaban Ketua Komisi V ini terbukti. Pada tanggal 10 Oktober 2018, Ketua Komisi V DPR RI, Fary Francis bersama Direktur Rusunawa Kementerian PUPR mengunjungi Seminari Lalian dan didampingi Bupati Belu. Para siswa, para pengajar dan pegawai menyambut dengan penuh sukacita. Proposal yang sudah disiapkan kemudian diserahkan. Asrama pun ditinjau, dan Direktur Rusunawa menjanjikan akan menindaklanjuti proposal. Sementara itu, Ketua Komisi V memastikan akan memperjuangkan aspirasi itu dan berusaha agar pada tahun 2019 bisa direalisasikan.
Alhasil, perjuangan tercapai, dan pada,Selasa (9/4/2019) hari ini, dalam rombongan yang lebih besar, Ketua Komisi V, Fary Francis, Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef A. Nae Soi, Direktur Rusunawa, M. Hidayat, Bupati Belu, Willybrodus Lay, Rektor Undana, Prof. Dr. Fred Benu, M.Si. PhD. Direktur Jembatan, Iwan Zarkazi mengunjungi Seminari Lalian untuk peletakan batu pertama pembangunan Rusunama Seminari Lalian.
Momen pencanangan pembangunan Rusunawa Seminari Lalian ini sangat bersejarah. Wagub NTT, Josep Nae Soi mengatakan, “kita perlu berterima kasih kepada Ketua Komisi V DPR RI. Tidak mudah merealisasikan usulan program dalam waktu cepat. Dengan kapasitas sebagai ketua komisi, semuanya bisa terwujud,”
Wagub NTT, Josep Nae Soi mengatakan, “kita perlu berterima kasih kepada Ketua Komisi V DPR RI. Tidak mudah merealisasikan usulan program dalam waktu cepat. Dengan kapasitas sebagai ketua komisi, semuanya bisa terwujud,”
Rusunawa ini, tulis Isidorus, bertipe barak dua lantai, dengan jumlah 9 unit, berkapasitas 144 orang. Rusunawa ini didanai APBN dengan anggaran Rp8,7 miliar lebih termasuk meubelair. Mudah-mudahan setelah Rusunawa terbangun, anak-anak seminari semakin merasa nyaman untuk belajar dalam menggapai cita-cita menjadi imam. “Atas nama para guru, orang tua siswa dan para siswa kami ucapkan terima kasih untuk Pak Fary. Semoga selalu diberi kesehatan dan kesuksesan di jalan politik,” kata Romo Kepala Sekolah.
Bantu Bus Sekolah untuk Unkris dan Unika Kupang
Sebelumnya, beberapa waktu lalu, tulis Lilidjawa, satu harapan dan kerinduan segenap Civitas Akademi Universitas Katolik Widya Mandira (Unika) Kupang terjawab. Kepala Balai Perhubungan Darat NTT, Syafrin Lupito dan Ketua Komisi V DPR RI, Fary Francis menyerahkan secara simbolis kunci bus sekolah bantuan Kementerian Perhubungan RI.

Proses pemberian bantuan ini tergolong sangat cepat. Mulanya dari bincang-bincang antara Rektor Unwira, Pater Philipus Tule, SVD bersama Fary Francis di sela acara penyerahan bis sekolah untuk Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) setahun lalu. Saat itu, pater rektor Unwira mengatakan, Pak Fary apakah Unwira bisa juga mendapatkan bantuan bis sekolah? Jawaban Fary Fancis , “bisa pater. Nanti diusulkan proposalnya. Saya siap perjuangkan. Jangan lupa didoakan.”
Di penghujung tahun 2018, proposal dan surat permohonan pun diajukkan. Tak perlu menanti lama, di awal Maret 2019, jawaban atas permohonan itu pun tiba. Unwira mendapatkan 1 bus sekolah yang bisa dipakai untuk transportasi mahasiswa dan mahasiswi Unika. Setelah, memperjuangkan hadirnya 1 unit Rusunawa 2 tahun lalu, yang saat ini sudah dimanfaatkan di area kampus baru Unwira di Penfui, sekarang bis sekolah datang lagi. Mudah-mudahan bermanfaat bagi segenap civitas akademika untuk mencapai motto Unwira, “ut vitam habeant abundantius” (agar mereka hidup secara berkelimpahan).
Bukan berhenti di sini, sebelumnya sudah begitu banyak dukungan dan perjuangan yang telah dilakukan Fary Francis yang kini tengah dirasakan rakyat. Warga berharap Fary terus berkarya di jalan politik untuk terus berjuang bagi kepentingan rakyat NTT yang saat ini masih saja dijuluki termiskin ketiga di Indonesia setelah Papua dan Papua Barat. (Sfn01)