Cornelis Lay Dikukuhkan Jadi Guru Besar UGM, Thahjo Kumolo Beri Apresiasi

by -139 Views

YOGYAKARTA,–Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo menyambut baik dan memberikan apresiasi terhadap gagasan pemikiran Guru Besar Prof. Dr. Cornelis Lay, M.A. Menurut Tjahjo, menyatukan sebuah kepentingan di dalam tata kelola pemerintahan menjadi sebuah hal yang menarik yang disampaikan Prof. Cornelis Lay.


Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo saat menghadiri pengukuhan
Guru Besar Prof. Dr. Cornelis Lay, M.A di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada Selasa (6/02/2019).

“Saya kira alternatif ketiga yang disampaikan Prof. Cornelis cukup menarik ya. Bagi saya bagaimana mengagregasikan dan mengartikulasikan sebuah kepentingan yang seharusnya di dalam tata kelola pemerintahan menyatu,” ucap Tjahjo usai menghadiri acara Pidato Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Cornelis Lay, M.A di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada Selasa (6/02/2019).

Baca juga: Mendagri Keluarkan Aturan Baru Pemberian Hibah dan Bansos dari APBD

Baca juga: Bupati Sikka Targetkan 40 Ribu Sambungan Air Gratis untuk Warga Sikka

Bagi Tjahjo, birokrasi kekuasaan tanpa sentuhan intelektual akan berkurang maknanya. Hal ini juga termasuk keberhasilan sebuah birokrasi tanpa sentuhan media massa. Keberhasilan birokrasi kekuasaan niscaya tidak akan bisa dirasakan oleh masyarakat tanpa peran intelektual dan pers selaku pilar keempat dalam demokrasi. Tjahjo juga mencontohkan bagaimana konsolidasi pemerintah, penyelenggara dan masyarakat pada pelaksaaan Pemilu Serentak 2019.

“Sekarang saja dalam konteks konsolidasi demokrasi kita lewat Pilkada Serentak lewat Pemilu semua tingkatan pastikan semua tahap konsolidasi menyatukan segenap potensi bangsa ini untuk mewujudkan sebuah sistem pemerintah presidensil yang lebih efektif lebih efisien, mempercepat reformasi birokrasi, memperkuat otonomi daerah, harus ada campur tangan baik diminta araupun oleh kelompok intelektual oleh tokoh masyarakat oleh tokoh agama oleh teman-teman pers yang harus secara objektif dan kritis” pungkasnya.

Mendagri juga mengajak masyarakat untuk membangun sebuah pola pikir yang lebih konferehensif integral dengan berbagai dimensi yang ada untuk  memberikan pencerahan kepada  bangsa dan negara. (*SP/bhr/sfn)