Bangun Kebun Pangan di Setiap Kecamatan Dukung MBG di NTT

by -101 Views
Kebun pangan Kelompok Tani Kampung Daun Baumata, Kabupaten Kupang yang dipimpin Zainal Arifin (*)

KUPANG, SUARAFLORES.COM,-  Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terpilih, melky Laka Lena dan Jhoni Asadoma berkomitmen kuat membangun pertanian NTT untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah satu terobosan untuk membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan adalah membangun kebun pangan di setiap kecamatan di NTT atau satu kecamatan satu kebun pangan

Penegasan ini disampaikan Gubernur Melky Laka Lena ketika berdiskusi dengan Ketua Kelompok Tani Kampung Daun Baumata, Kabupaten Kupang, Zainal Arifin belum lama ini di lokasi perkebunan Baumata.

“Kita berkomitmen kuat untuk membangun pertanian NTT untuk memenuhi kebutuhan pangan warga NTT.  Demi mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan, maka kita berupaya membangun kebun ketahanan pangan yang terintegrasi satu kecamatan satu kebun pangan, ” kata Gubernur Melky sembari menikmati pisang rebus  dari kebun pangan Kampung Daun

Menurut Gubernur Melky,  membangun pertanian di NTT tidak dengan cara biasa saja, tetapi harus dengan cara yang luar biasa dengan strategi dan konsep pertanian yang  sistematis, terstruktur dan berkelanjutan, sehingga hasil produksi pertanian tidak hanya musiman.  Untuk itu, dirinya berupaya keras mendorong  produksi pertanian  bekerjasama dengan petani membangun satu kebun pangan   di setiap kecamatan.

Peran pemerintah, kata Melky adalah mendorong dengan cara memfasilitasI, memberikan pelatihan, pembinaan, menyiapkan dukungan anggran untuk bibit dan benih, dan membantu membuka akses pasar.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Kampung Daun, Zainal Arifin, menyambut gembira komitmen tegas Gubernur Melky. Menurut Zainal, konsep tersebut sangat strategis untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan karena setiap hari setiap kelompok mampu memproduksi pangan secara terus menerus atau continue tanpa mengenal musim.

“Saya mendukung penuh konsep dan rencana  ini. Semoga ini menjadi program besar yang dilaksanakan nanti oleh Pak Gubernur. Bila ini berjalan baik,maka  kebutuhan pangan warga NTT semakin hari akan semakin terpenuhi. Jika kita sudah mampu memproduksi pangan secara continue dan mandir, maka pasokan pangan dari luar daerah yang selama ini sangat tinggi, akan bisa kita kurangi karena petani kita mampu berdiri sendiri dengan beragam produksi pangan, ” kata Zainal.

Diterangkan Zainal, saat ini di NTT ada 309  kecamatan. Bila dibangun satu kebun pangan terintegrasi, maka ada sebanyak 309 kebun pangan yang ada di setiap kabupaten.Setiap kebun pangan itu memproduksi  jenis pangan yang berbeda-beda. Kebun A memproduksii holtikultura, Kebun B telur  ayam, Kebun C ternak Ayam, Kebun D ternak kambing,  dan seterunya. Dengan demikian kebutuhan pangan di satu kecamatan tidak ada dapat diambil dari kecamatan yang lain, jadi saling memenuhi dan saling menunjang, sehingga teebangunlah mata rantai kerja sama antar kecamatan dalam sebuah kabupaten dan juga antar kabupaten dalam wilayah NTT.

Zainal menerangkan, selama ini sudah ada usaha pertanian baik secara perorangan maupun dalam bentuk kelompok. Banyak kelompok yang masih berjalan aktif Samoa saat ini dan banyak pula yang sudah mati. Untuk itu, perlu di data kembali semua kelompok dan juga yang termasuk usaha perorangan.

“Saya sebagai salah satu pengusaha pertanian berharap kebun pangan yang akan dibangun  menjadi langkah maju yang kemudian tidak mematikan usaha perorangan maupun kelompok tani dan ternak yang sudah ada, tetapi harus dikembangkan juga sehingga menambah jumlah pengusaha pertanian baik secara perorangan  maupun dalam bentuk kelompok yang sudah ada. Bila perlu kelompok yang sudah mati didampingi lagi untuk dibina kembali membaun usaha pertanian lagi karena mereka sudah punya pengalaman dan skil,” ujarnya.

Kebun Pangan Dukung MBG

Menurut Zainal yang juga Dosen Pertanian di Politani Kupang ini,  program ini merupakan langkah yang strategis dan taktis dalam menyiapkan kebutuhan pangan warga sekaligus mendukung program. besar Makan Bergizi Gratis yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto  beberapa waktu lalu yang saat ini sudah berjalan di NTT.

Program MBG ini, kata Zainal, membutuhkan pasokan makanan yang sangat banyak jumlahnya. Bila setiap hari jam sekolah selama satu tahun sampai lima tahun jumlah pangan yang dibutuhkan sangat luar biasanya besarnya.
.
“Pertanyaan kita dari manakah semua kebutuhan pangan tersebut diperoleh. Apakah semua dipasok dari luar daerah ataukah semua dari kita sendiri. Kalau semua dari kita sendiri, apakah kita mampu memproduksi semua kebutuhan pangan yang dibutuhkan untuk MBG karena saat ini saja untuk memenuhi kebutuhan pangan semua warga NTT kita masih tergantung dari luar daerah?” tegas Zainal bertanya.

Untuk itu, kata Zainal,  terobosan strategis yang akan dilakukan Gubernur Melky baginya merupakan sebuah langkah jitu untuk meningkatkan produksi pangan warga NTT, meningkatkan pendapatan petani dan secara khusus juga mendukung program MBG yang akan berjalan selama lima tahun.

“Semoga setelah pelatikan gubernur nanti, Pak Gubernur dan Wakil Gubernur dan Kadis Pertanian., Peternakan dan Kekuatan serta semua tim langsung mulai bekerja mewujudkan program pangan satu kecamatan satu kebun pangan ini,” harap Zainal bangga. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *