MAUMERE, SUARAFLORES.NET—Sebuah peristiwa yang menggugah banyak orang di balik peresmian Poliklinik RS TC Hillers, Maumere Kabupaten Sikka, Flores, Selasa (13/ 02/2018). Seorang ibu berambut lurus dan kulit putih, matanya nampak memerah. Ia memegang tisu dan mengusap mata. Air matanya “tumpah”. Entah peristiwa apa yang menyelimuti hati dan pikiran. Matanya memerah dan basah oleh linangan air mata.
Belum diketahui pasti, peristiwa apa yang menghantui Ny Sari Masni Purba. SuaraFlores.Net menyaksikan, ia menangis ketika menginjakan kaki di lantai I gedung poliklinik termegah di NTT itu. Sari Purba “menumpahkan” air mata dalam agenda peninjauan gedung bersama rombongan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setelah diresmikan oleh pemimpin daerah.
Air matanya menjadi teman hati yang setia saat meninjau lorong-lorong gedung dan ruang-ruang kerja bersama rombongan. Cahaya kulit pipi benar-benar basah bagai mata air yang terus mengalir menuju laut di musim kemerau, diselimuti pohon-pohon besar nan hijau. Begitupun Masni Sari Purba yang mungkin diselimut cerita sedih atau pun bahagia sehingga air matanya terus mengalir.

Kisah air mata yang “tumpah” ini, seakan ia ingin mengungkapkan isi hati kepada orang-orang atas peristiwa yang sedang ia alami. “Hei saudara-saudariku, Tuhan Maha Pencipta dan kasih sayang. Ini ceritaku, di sini aku mengingat dan mengenang”.
Baca juga: Selamat Natal “Yang Terdalam”
Terlihat ada seorang kepala dinas berjalan mendampinginya. Rombongan meninggalkan lantai I menuju lantai II. Ia pun menghitung langkah, melalui tangga. Naik ke lantai II bersama kaum perempuan lainnya dan segenap undangan serta sejumlah dokter yang turut hadir. Tisu yang ia simpan dalam tas tangannya, terus dikeluarkan. Air matanya deras, membasahi pipinya.
Baca juga: Berlantai 3, Poliklinik RS TC Hillers Termegah di NTT
Rombongan dipimpin Bupati Sikka, Drs. Yoseph Ansar Rera dan Wakil Bupati Sikka, Drs. Paolus Nong Susar. Ia melangkah pelan dari belakang, menelusuri ruang-ruang gedung bercat putih dan bercahaya lampu yang mahal, menuju lantai III. Di sana, ia terlihat berdampingan dengan Wakil Bupati Sikka. Camera SuaraFlores.Net, merekam tatapan sekilas dari Nong Susar, seakan ingin berbicara padanya. Mata mantan aktivis WALHI NTT ini tampak berkaca-kaca, menyaksikan peristiwa itu. Nong Susar sepertinya cukup tahu atas peristiwa yang sedang dialami ibu ini.
“Dia menangis itu pasti mengenang suaminya dr Junaedi Sinaga. Suaminya Direktur RS. TC Hillers, cukup berjasa pembangunan kantor ini, dan meninggal dunia di awal pekerjaan gedung megah ini,” ujar Nong Susar kepada SuaraFlores.Net.
Tatapan itu terekam tepat di lantai III, di aula gedung poliklinik. Bupati Sikka menghampirinya dan memberi salam. Rombongan kembali ke lantai I dan pulang.
SuaraFlores.Net menemui Ny. Sari Masni Purba di depan gedung tersebut, lalu mengabadikan beberapa foto. Ia mengungkapkan makna air matanya yang “tumpah” kepada SuaraFlores.Net.
“Aduh perasaan saya bercampur aduk. Satu sisi sayalah yang paling bersedih dalam peristiwa ini. Dimana perjuangan dr. Sinaga dalam memulai pekerjaan proyek ini sangat-sangat luar biasa. Dia yang memulai pembangunan gedung klinik ini, tapi dia tidak sempat meresmikannya,” kisahnya berlinang air mata.
Baca juga: Bocah Kecil Makan Telur Dikerumuni Lalat dan Sampah
Ia mengisahkan, bahwa semangat suaminya di awal pembangunan, mengawasi pekerjaan team tukang di sana. Pagi ngantor sampai sore dilanjut awasi proyek, lanjut ke praktek, malam baru bisa pulang kerumah.

“Dia selalu bilang saya, proyek ini harus lebih cepat. Dia yakin pasti bisa, maka dari itulah team pemborong bersemangat. Gimana saya tidak bersedih tadi, seharusnya dia juga ada disitu buat meresmikan gedung itu. Yang saya tangiskan alangkah bahagianya bilamana dia masih ada, dan dapat meresmikan gedung itu tadi pikirku,” kisahnya mengenang kepergian suaminya pada 29 September 2017 lalu di Denpasar.
Baca juga: Mengenang Dua Tokoh
“Tapi saya bangga mempunyai dr Sinaga, walaupun dia telah tiada. Orang-orang masih mencintai dia. Saya berterima kasih juga buat bupati, telah memberikan suatu nama di aula gedung yaitu Aula dr Sinaga”.
“Saya tadi (13/02) bisik di bupati. Terima kasih ya pak telah memberikan nama dr Sinaga di aula besar itu. Pak bupati bilang ya memang dia sudah banyak berjasa di RS ini. Pertama dr. TC Hillers dan kedua dr Sinaga,” tutupnya mengulang pernyataan bupati dan meninggalkan gedung itu.
Jasa baik dr Junaedi Sinaga dikenang. Pemerintah dan seluruh masyarakat Kabupaten Sikka boleh berdoa agar almarhum diterima di sisi kanan YMK. (nes/sfn02).