KUPANG, SUARAFLORES—Tokoh muda asal Maumere yang berjalan keliling Indonesia menggelorakan ideologi Pancasila, Bung Sila, mengajak seluruh rakyat Flores mendukung penuh ivent kelas dunia Tour de Flores (TDF) yang akan diselenggarakan 16-21 Mei 2016 mendatang.
“Mari bersama kita bulatkan tekad untuk mendukung dan menjamin lancarnya event internasional TDF. Kita mesti beryukur dan bangga negara melalui Kementerian Pariwisata dan Kemaritiman RI mempercayakan Zona Flores sebagai tempat penyelenggaraan event internasional ini. Ini memontum emas pertama kelas dunia yang dilakukan di Flores. Jadi sebagai orang Flores kita bangga,” kata Bung Sila, Kamis (12/5/16) melalui ponselnya dari Kota Yokyakarta.
Menurut Bung Sila, momentum emas ini adalah invenstasi dan ajang promosi. Investasi dan promosi memang harus dengan biaya yang mahal. Apalagi ini kegiatan internasional yang menghadirkan warga negara asing. Banyak peluang yang bisa ditangkap dari kegiatan ini.
“Untuk promosi dan investasi pasti mahal. Mana ada biaya promosi murah. Daerah mau maju dan berkembang harus berani menerobos dan menangkap momentum. Jika kita ingin tampil jadi pemenang banyak hal yang harus kita pertaruhkan, terutama dalam kompetisi destinasi wisata,” katanya.
Bung Sila juga mengajak seluruh rakyat Flores, dari Lembata hingga Labuan Bajo (Manggarai Barat) harus menyambut TDF ini dengan penuh semangat suka cita. Menurutnya, TDF juga merupakan momentum menggelorakan potensi pertanian, perkebunan, kelautan, budaya, dan sumber daya alam lainnya.
“Kapan kita mau maju kalau kita menolak ivent-ivent berkelas internasional yang belum pernah dilakukan di Flores?” Tanya Bung Sila.
Menyikapi polemik di DPRD Sikka terkait usulan penggunaan dana untuk mendukung TDF, lanjut dia, sebagai warga Maumere diaspora, dirinya meminta semua komponen harus bulatkan tekad dan bersama bangkit untuk melihat jauh ke depan.
“Saya percaya rakyat, Pemda dan DPRD Sikka akan mempersembahkan yang terbaik untuk tamu-tamu kita dai luar negeri dan dari dalam negeri. Mari melihat bentuk kritik warga sebagai bagian dari rasa memiliki untuk membangun Sikka yang lebih baik sesuai dengan kapasitas kita masing-masing,” pinta Bung Sila optimis. (bkr/sf)