KUPANG, SUARAFLORES.NET,–Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTT, Ir. Andreas W. Koreh, MT, meminta para kontraktor menegedepankan kualitas proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan. Hal tersebut untuk menjaga mutu dan daya tahan konstruksi agar berguna bagi rakyat NTT dalam jangka panjang.
“Saya minta semua kontraktor yang mengerjakan proyek-proyek infrastruktur PU NTT harus memperhatikan kualitas konstruksi. Jangan hanya mengedepankan untung besar dan mengabaikan kualitas,” kata Andre Koreh kepada Suaraflores.net, belum lama ini melalui ponselnya, pasca penandatanganan paket-paket proyek 2018 di lingkungan PU NTT.
Selain itu, kata Andre, pekerjaan yang diberikan juga harus diselesaikan tepat pada waktunya. Harus sesuai dengan masa kontrak karena tidak ada adendum lebih dari 10 prosen.
“Kualitas, kuantitas dan efisiensi tepat waktu, harus menjadi target utama. Kami tidak akan beri adendum lebih dari 10 prosen,” tegasnya.
Baca juga: Gelontorkan Rp135 Miliar, PU NTT Mantapkan Jalan Propinsi
Kontraktor, kata dia, adalah ujung tombak pembangunan infrastruktur. Provinsi NTT maju dan berkembang karena pekerjaan-pekerjaan konstruksi yang dilakukan kontraktor. Oleh karena itu, kontraktor harus profesional dengan menghasilkan pekerjaan-pekerjaan yang berkuatitas.
Diberitakan sebelumnya, Dinas PUPRNTT menggelontorkan dana sebesar Rp153 miliar lebih untuk meningkatkan jalan dan jembatan di tahun 2018. Kepala Dinas PUPR NTT, Ir. Andreas W. Koreh, MT, mengatakan, anggaran sebesar Rp153 miliar tersebut bersumber dari APBD NTT tahun 2018. Saat ini, paket-paket pekerjaan jalan tersebut sebagian besar telah ditandatangan kontrak dan yang lainnya menyusul.
“Sudah ditandatangani 18 paket dari 34 paket pekerjaan dengan nilai kontrak sebesar Rp75,8 miliar. Yang lain akan ditandatangani dalam waktu dekat karena masih disiapkan dokumen dan administrasinya,” kata Andre.(bkr/sft)
