SUARAFLORES.NET – Rapat pleno rekapitulasi perolehan suara tingkat kecamatan Hewokloang yang digelar KPU Sikka berlangsung dua hari terhitung tanggal 6 Mei sampai 7 Mei 2019 di Aula Karmel Kota Maumere, Kabupaten Sikka. Keberlangsungan rapat pleno ini diwarnai dengan aksi protes keras dari sejumlah saksi. Para saksi menyebut adanya dugaan penggelembungan suara yang diduga dilakukan oleh pihak PPK Kecamatan Hewokloang. Dugaan tersebut disampaikan para saksi saat dibukanya C1 Plano untuk beberapa TPS yang menjadi keberatan khusus dan ditemukan adanya coretan berupa tipp-ex.
Seperti pada pleno hari kedua, saat semua saksi sepakat untuk dibukanya C1 Plano. Saat dibukanya C1 Plano yang disaksikan pihak PPK Kecamatan Hewokloang dan para saksi, ditemukan banyak coretan berupa tipp-ex pada C1 Plano, sebagaimana diungkap oleh saksi Partai Hanura, Laurensius Moris Prayudi.
“Pimpinan, mohon penjelasan. Ini ada coretan tipp-Ex pada plano. Mohon solusi, apa diperbolehkan mencoret C1 Plano menggunakan tipp-Ex,” tanya Moris kepada pihak KPU Sikka.
Baca juga: Tarung PKB Dapil Sikka 2, Bosko Unggul Amandus Ratason 56 Suara
Baca juga: 3 Kali Datangi Bawaslu, Amandus Lengkapi Bukti C1 Plano Tanpa Coretan Tip Ex
Pihak KPU Sikka kemudian memberikan kesempatan kepada pihak PPK untuk menjelaskan terjadinya coretan-coretan tersebut.
“Kami lakukan itu karena ada kesalahan sehingga kami perbaiki,” kata Ketua PPK Kecamatan Hewokloang.
Rupanya coretan itu tidak hanya terjadi pada satu C1 Plano. Saksi Hanura, Laurensius Moris Prayudi terus mengajukan protes keras kepada pihak KPU dan Bawaslu Sikka untuk meminta penjelasan. Ia mengaku heran karena coretan itu hanya terjadi pada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) caleg nomor satu atas nama Yoseph Don Bosko.
“Kalau coretan hanya terjadi pada satu C1 Plano, kita masih bisa terima. Faktanya terjadi hampir semua C1 Plano. Anehnya lagi, hanya terjadi pada PKB dan caleg nomor urut satu. Mohon penjelasan pimpinan,” ujarnya.
Baca juga: Bangun Usaha Sektor Rill, 39 Koperasi di Sikka Dukung Program Pemerintah
Baca juga: Vatikan dan Dunia Arab: Berhenti Membawa-bawa Tuhan dan Agama
Mulyanto Gobang, saksi Partai Demokrat mengatakan bahwa kondisi yang terjadi sesungguhnya dilakukan secara terstruktur, sistimatis dan massif. Di sini, kata dia, butuh pandangan pihak Bawaslu Sikka.
“Bagi kami Panitia Pengawas Pemilu tingkat kecamatan Hewokloang lengah sehingga terjadi seperti ini. Oleh karena itu, perlu penjelasan dari pihak Bawaslu secara logik dan intelektual yang baik,” ujar Mulyanto.
Merespon kondisi tersebut, Ketua Bawaslu Sikka, Harun Al Rasyid menjelaskan, terkait dengan perubahan-perubahan yang terjadi di tingkat kecamatan memang pada proses rekapitulasi di tingkat kecamatan, ketika ada persoalan selisih atau pun salah tulis itu diperbaiki.
“Itu wajib diperbaiki ditingkat kecamatan karena tidak ada lagi C1 Perubahan, yang ada hanya berita acara tingkat kecamatan,” jelasnya.
Harun pun menyebut adanya coretan-coretan menggunakan tipp-ex tersebut. Ia mengusulkan agar pihak PPK Hewokloang menjelaskan secara utuh.
“Tadi saya juga lihat adanya coretan-coretan. Ada yang digaris dan ada yang ditipp-ex. Kita minta penjelasan utuh dari pihak PPK,” ujarnya.
Ketua PPK Kecamatan Hewokloang mengatakan bahwa ketika di kecamatan pihaknya menggunakan plano yang ada, sehingga dibuat catatan khusus. “Kita menggunakan plano yang ada dan kondisinya seperti itu,” ujarnya.
Melihat fakta tersebut, Saksi Partai Garuda, Grace Kaung Dasilva mengambil sikap keluar dari ruang pleno. Ia mengatakan, banyak koreski yang terjadi pada beberapa TPS dan hanya pada PKB nomor urut satu. Bagi Partai Garuda, lanjut dia, hal ini menjadi pertanyaan besar dan menilmbulkan kecurigaan.
“Mengapa hal ini berulang-ulang terjadi pada PKB dan caleg nomor urut satu. Oleh karena itu, kami dari Partai Garuda mengambil sikap sama dengan Partai Gerindra untuk keluar dari ruangan ini. Kami tidak bertanggungjawab,” tandasnya. (sfn02).