Robi Idong, Independen dan Partai Politik, Rakyat Menanti Perubahan

by -76 Views
Suara Flores

SUARAFLORES.NET – Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si adalah figur muda, energik dan memiliki semangat tinggi untuk membangun Kabupaten Sikka. Ia adalah seorang ASN yang terakhir dipercayakan Bupati Sikka Drs. Yoseph Ansar Rera (mantan) menjadi Sekretaris Dinas Pol PP Kabupaten Sikka. Kini, ia sudah menjadi Bupati Sikka didampingi Wakil Bupati Sikka Romanus Woga yang terpilih melalui dukungan 63.039 ribu suara independen.

Cerita perjalanan karir politik pria yang biasa dipanggil Robi Idong ini bukan sebuah perkara muda. Sebelum menjadi Bupati Sikka, ia telah menempuh perjuangan melalui partai politik pada dua perhelatan politik atau pemilukada. Pada dua kali pertarungan itu, ia maju sebagai Calon Wakil Bupati Sikka melalui pintu Partai Golkar periode 2003-2008 dan PDI Perjuangan pada periode 2008-2013. Sayangnya, dukungan dua Partai Politik yang besar dan kuat pada dua musim pertarungan itu tak mengantarnya menjadi Wakil Bupati Sikka.

Kekalahan anak Mantan Bupati Sikka Alexander Idong (Almarhum) itu tidak menghentikan semangat politiknya untuk terus berbuat bagi publik Sikka. Robi Idong kemudian memuluskan niatnya untuk kembali maju pada Pilkada Sikka 2018 lalu. Sejumlah politisi terus menggerogotinya untuk maju melalui pintu partai politik termasuk politisi PDIP dan Partai Demokrat.

Ajakan partai politik ini rupanya tak berbuah hasil. Robi Idong ternyata diam-diam sudah bekerja. Bersama pasukannya, ia turun gunung hingga ke desa dan kampung-kampung mengumpulkan KTP. Setelah mengumpulkan KTP, pria murah senyum ini kemudian melamar Mantan Wakil Presiden Koperasi se Asia Romanus Woga sebagai Calon Wakil Bupati Sikka. Setelah berpikir matang, Romanus Woga memutuskan untuk mendampingi orang muda memimpin Sikka. Kerja keras tim dari dua figur ini berhasil memenuhi syarat minimal dukungan calon perseorangan yakni 20.184 -KTP.  

Pasangan yang maju dengan tagline RoMa ini mengalahkan dua pasangan calon yang merupakan Mantan Bupati Sikka yakni Ansar dan Alex. Ansar berpasangan dengan Ketua DPRD Sikka Rafael Raga, sedangkan Alex berpasangan dengan Wakil Ketua DPRD Sikka Stef Say. RoMa kemudian ditetapkan KPU Sikka sebagai pemenang dengan meraih 63.039 suara dari berbagai suku, agama dan golongan.

Baca juga: Gubernur NTT Minta Peserta ETMC 2019 Jaga Sportivitas

Baca juga: Guru Harus Jadi Agen Transformasi Penguatan SDM

Dilantik Gubernur Viktor Laiskodat

Setelah ditetapkan KPU Sikka, Robi – Romanus dilantik menjadi Bupati Sikka dan Wakil bupati oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat. Upacara pelantikan ini berlangsung di Kupang, NTT pada Kamis 20 September 2018 lalu. Kedua pemimpin ini menyampaikan syukur dan terima kepada seluruh rakyat Kabupaten Sikka melalui acara syukuran yang digelar di Desa Lepolima, Kecamatan Alok Timur atau di kediaman Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.

Pada upacara syukuran ini, masyarakat dan sejumlah rohaniwan melantunkan doa dan harapan kepada keduanya untuk menjadi pemimpin yang bijaksana, tegas, adil dan transparan. Keduanya diharapkan dapat memenuhi hak-hak dasar masyarakat dengan tiga program kerja sebagaimana telah disampaikan pada tahapan kampanye.

“Dihadang” Fraksi-Fraksi DPRD Sikka

Empat hari setelah dilantik Gubernur Viktor, Bupati Robi dan Wakilnya Romanus mulai menjalankan tugasnya. DPRD Sikka sebagai mitra menyambut positif atas kehadiran dua pemimpin pilihan rakyat Sikka itu untuk bergandengantangan membangun Kabupaten Sikka ke arah yang lebih baik.

Dinamika politik mulai terasa panas pasca DPRD Sikka menolak dua Ranperda yang diajukan oleh ‘Pemerintahan RoMa’. Dana Adat Pendidikan dan Dana Penyertaan Modal ke PDAM Sikka untuk kebutuhan air minum tidak diakomodir oleh DPRD dengan berbagai alasan. Dana Adat Pendidikan disebut tidak ada nomenklaturnya, sedangkan Dana Penyertaan Modal disampaikan karena belum ada pertanggungjawaban dana tiga miliar oleh PDAM pada masa kepemimpinan Drs. Yoseph Ansar Rera dan Drs. Paolus Nong Susar.

Kekuatan Pemerintahan RoMa di DPRD Sikka boleh dibilang “kalah”, walau ada dua fraksi yakni Hanura dan PKB  mendukung pemerintahan baru itu. Akan tetapi, secara pribadi, beberapa orang Anggota DPRD Sikka di luar Hanura dan PKB menyatakan sikap mendukung seluruh program yang telah dituangkan dalam RPJMD.

Di sisi lain, DPRD Sikka diduga geram atas pengungkapan kasus Dana Tunjangan Perumahan dan Tunjangan Transportasi yang menurut TPDI ada dugaan mark up. Dugaan itupun ramai diberitakan sejumlah media di Sikka. Dan saat ini, terdapat 10 pejabat sudah dipanggil periksa oleh Kejaksaan Agung RI di Kejaksaan Tinggi Kupang, NTT termasuk Mantan Bupati Drs. Yoseph Ansar Rera. Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo hadir memberikan keterangan sebagai bukti tambahan atas dugaan kasus tersebut.

Haruskah kedua lembaga ini terus berseteru? Ataukah harus segera mungkin menjalin keharmonisan untuk bergotong royong memenuhi hak-hak dasar masyarakat atas Ekonomi, Pendidikan dan Kesehatan. Ribuan rakyat Sikka terus menanti penuh setia untuk dijamah pemimpin melalui program dan kebijakan, bukan seteru yang berkepanjangan.  

Robi Idong melalui dinamika yang panas dan seru dalam Sidang Paripurna Keterangan Pemerintah, memohon dukungan lembaga DPRD Sikka atas seluruh program kerja yang dituangkan dalam RPJMD termasuk rencana pemberian beasiswa kepada masyarakat Sikka.

“Saya mohon dukungan DPRD Sikka. Mari kita bergandengantangan membangun Nian Sikka Tanah Alok,” ujarnya diakhir dinamika yang panas dan lembut itu.

Baca juga: Majukan Pariwisata, Jokowi Tekankan Kerja Harus Terintegrasi

Baca juga: Terobosan Bank NTT Fasilitasi Pembangunan Didukung Otoritas Jasa Keuangan

Dibidik Partai Besar

Sosok pria murah senyum berusia 47 tahun dan dikenal luas di wilayah Flores dan NTT itu, rupanya sedang di bidik sejumlah partai politik. Bidikan itu datang dari sejumlah tokoh partai yang sudah makan garam di partai politik dan mengakar di akar rumput bahkan di belahan Indonesia.

Salah satunya oleh politisi Partai Nasdem Viktor Bungtilu Laikodat yang saat ini menjadi Gubernur Nusa Tenggara Timur. Sumber rekaman media ini menyebutkan bahwa Nasdem NTT melalui Viktor Laiskodat tengah menjalin kedekatan dengan pria muda Robi Idong.

Momen lain yang terekam SuaraFlores.Net yakni pada kegiatan pembekalan para caleg di aula LK3I Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores beberapa waktu lalu. Dihadapan Robi Idong, Ansar Rera dan para caleg yang hadir, Viktor Laiskodat menyebut bahwa Bupati Sikka Robi Idong merupakan “Penasihat Gelap” Partai Nasdem Kabupaten Sikka.

Selain Nasdem, bidikan itupun datang dari kubu banteng moncong putih alias Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dalam beberapa kesempatan diskusi nama Robi disebut berpeluang memimpin DPC PDIP Kabupaten Sikka.

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Parera jauh sebelumnya mengatakan bahwa PDIP Sikka akan mengikuti musyawarah daerah (Musda) pada tahun 2020 di Labuan Bajo. “Soal siapa yang akan dipercayakan jadi ketua partai nanti kita lihat pada Musda nanti. PDIP Sikka dari tahun ke tahun, periode ke periode tentu butuh perubahan,” tandasnya kepada SuaraFlores.Net.

Dinantikan Perubahan Untuk Rakyat Bahagia

Kemenangan Robi Idong dan Romanus Woga sesungguhnya kemenangan seluruh rakyat Kabupaten Sikka, bukan lagi kemenengan tim atau independen. Program kerja pemerintahan Robi dan Romanus telah dituangkan dalam RPJMD lima tahun ke depan. Ekonomi, pendidikan dan kesehatan menjadi utama dalam pembangunan.

Dana pendidikan, beasiswa, usaha ekonomi atau bangun wirausahawan baru, dan Kartu Sikka Sehat harus ditunjukan kepada rakyat, bukan sekedar janji muluk yang menghipnotis para pendukung. Rakyat menanti dengan harapan besar melalui tangan dingin dua pemimpin bersama DPRD Sikka.

Untuk itu, dibutuhkan kerja bersama dalam mendukung program dan kebijakan ‘Pemerintahan RoMa’. Tahun 2020 harus menjadi dasar dimulainya seluruh program kerja yang sudah masuk dalam Buku Suci Kabupaten Sikka. Saatnya Robi dan Romanus menunjukkan bukti kerja agar masyarakat Sikka semakin terpenuhinya hak-hak dasar dan menuju hidup bahagia. Seteru panas adalah bagian dari pembangunan, bukan harus dilupakan tetapi kerja, kerja dan terus kerja karena rakyat menanti bukti. Itulah pesan Presiden RI dua periode Ir. Joko Widodo. (yannes/sfn02).