Relawan Poros Benhil “Pasang Badan” untuk Kemenangan Jokowi-Amin

by -91 Views

JAKARTA, SUARAFLORES.NET,–Jelang Pilpres 2019, arus dukungan untuk Calon Presiden dan Wakil Presiden RI, Ir. Joko Widodo dan Maa’ruf Amin terus mengalir. Selain didukung oleh partai pengusung dan para tokoh politik, akademisi dan tokoh agama, paket nomor urut satu (1) ini juga didukung penuh oleh ratusan bahkan ribuan organ relawan. Jika pada Pilpres 2014 jumlah organ relawan relatif sedikit, pada pilpres 2019 ini jumlah organ relawan nasional kian membludak. Rupanya ini pertanda baik bagi kemenangan Jokowi-Amin.

Dalam pantauan media ini di seoantero Kota Jakarta, sejak tiga bulan terakhir organ-organ relawan nasional ramai-ramai mendeklarasikan diri memberikan dukungan penuh kepada Jokowi-Amin. Selain di Jakarta, di berbagai daerah juga muncul barisan relawan yang mendeklarasikan diri untuk Jokowi-Amin. Ada relawan yang berorgan tunggal dan ada pula barisan relawan yang bergabung dan membangun aliansi. Ada organ-organ relawan yang didirikan oleh partai politik dan ada pula organ relawan yang berdiri sendiri secara independen. Di Jakarta, organ-organ relawan kemudian mendaftarkan diri ke markas Tim Kampanye Nasional (TKN).

Dari begitu banyak organ relawan yang bermunculan, Poros Benhil adalah salah satu dari ratusan organ relawan juga telah mendeklarasikan dukungan penuh untuk Jokowi-Amin sebelum Jokowi dan partai pengusung (PDIP, Golkar, Hanura, PKB, Nasdem, PPP) mengumumkan paket Jokowi-Amin. Gerbong besar aliansi puluhan organ relawan pimpinan mantan aktivis 98, Aznil Tan, ST ini bertekad kuat memenangkan Jokowi-Amin untuk melanjukan karya besar pembangunan Indonesia. Dalam data media ini, ada kurang lebih 80 –an organ relawan yang bergabung di Poros Benhil. Mayoritas mereka adalah pentolan-pentolan relawan Jokowi pada pilpres 2014, aktivis LSM, aktivis budaya, aktivis perempuan, dan mantan aktivis mahasiswa 98, dan lain sebagainya.

Mengapa begitu banyak aktivis yang mau terjun menjadi relawan? Koordinator Nasional Poros Benhil Aznil Tan belum lama ini di Rumah Juang Jokowi Poros Benhil, mengatakan, keputusan terjun membentuk organ relawan karena pilpres 2019 menjadi tantangan yang paling berat bagi Presiden Jokowi sebab mempertahankan kekuasaan tidaklah mudah. Apalagi saat ini Jokowi terus diserbu dengan kampanye negatif dan isu-isu SARA. Untuk memenangkan Jokowi-Amin demi kelanjutan keberhasilan pembangunan di berbagai bidang, maka gerbong besar yang menjadi ujung tombak kemenangan adalah barisan relawan yang menjadi garda depan pemenangan Jokowi-Amin.

Dikatakan mantan tim relawan Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 ini, peran relawan sangat besar dalam menentukan kemenangan Jokowi-Jusuf Kalla, dimana sekitar 60-an prosen kemenangan karena kerja keras para relawan. Relawan, lanjut dia, di kala pilpres 2014 sangat strategis perannya karena langsung bersentuhan dengan rakyat. Meski bermodal apa adanya, demi kepentingan bangsa dan negara, mereka all out bekerja keras siang dan malam menerobos berbagai tantangan.

Meski demikian, diungkapkan Aznil, tantangan bagi relawan pada pilpres 2019 ini lebih besar dari 2014 lalu. Mengapa? Pada pilpres 2014 tidak bersamaan dengan pemilu legislatif. Dimana kerja relawan lebih mudah karena parpol-parpol pun agresif terjun bersama relawan, sehingga kerja terfokus pada pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla. Sedangkan, pada pilpres 2019 yang bersamaan dengan pemilu legistalif (pemilu serentak) berpotensi memberikan beban yang lebih besar kepada para relawan karena parpol dipastikan lebih fokus pada meraih kursi-kursi di DPRD kabuparen DPRD propinsi dan DPR-RI. Konsentrasi parpol untuk meraih parlemen thresold (PT) akan lebih besar dari pada fokus 100 persen memenangkan pasangan calon presiden yang diusung. Fakta ini adalah sebuah resiko politik dari pemilu serentak 2019.

Baca juga: Ini Daftar Bakal Calon DPR RI Partai Nasdem, Kristo Blasin Masuk Nomor Urut 2

Menyikapi hal ini, lanjut dia, maka munculnya begitu banyak organ relawan baik yang berdiri secara independen maupun dalam bentuk aliansi, di tingkat pusat maupun di daerah adalah modal besar bagi kemenangan Jokowi-Amin. Membludaknya berbagai jenis organ relawan adalah roda-roda Kereta Kencana yang mengantar Jokowi menjadi presiden kedua kalinya. Selain itu, gerbong besar relawan Jokowi se-Indonesia ini adalah kekuatan mahadahsyat yang lahir secara sadar karena keterpanggilan pada Ibu Pertiwi demi kokohnya Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, tambahnya, gerakan para relawan harus benar-benar didukung dan diberikan perhatian serius, sebab para relawan bekerja tanpa pamrih dan tidak memburuh kursi kekuasaan.

Lebih jauh, Aznil menegaskan, Poros Benhil sebagai salah satu organ aliansi relawan dari pusat dan daerah menargetkan akan membangun 514 Rumah Juang Jokowi di seluruh Indonesia. Rumah Juang Jokowi ini sebagai pusat perjuangan relawan dan rakyat untuk memenangkan Jokowi dan sekaligus mengawal program-program yang akan dilakukan Jokowi-Amin setelah meraih kemenangan nanti. Rumah juang tersebut juga akan menjadi lumbung informasi publik dan tempat bagi warga untuk menyalurkan aspirasi untuk disampaikan langsung kepada Jokowi-Amin.

Dari penelusuran media ini, selain relawan-relawan organ yang didominasi kaum pria, ada pula organ relawan yang dipimpin dan didominasi kaum perempuan bergabung di Poros Benhil. Salah satunya adalah barisan relawan perempuan Srikandi Nusantaran yang dinahkodai Leni Purba dan Niswah. Dua perempuan baja ini bersama rekan-rekan aktivis perempuan lainnya mendirikan Srikandi Nusantara dua tahun lalu di Jakarta. Para relawan perempuan pentolan pendukung Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) ini, bekerja militan siang dan malam. Alhasil, saat ini berdasarkan data, sudah terbangun jaringan besar perempuan Srikandi Nusantara di 13 propinsi dari tingkat DPD hingga DPC.

Lalu apa impian dan tekad Srikandi Nusantara? Dalam obrolan dengan media ini, Leni Purba mengaku hanya ada dua tujuan besar, yaitu memberdayakan kaum perempuan Indonesia melalui program ekonomi dan mengajak kaum perempuan Indonesia terlibat dalam perjuangan politik untuk memenangkan Jokowi menjadi presiden kembali pada Pilpres 2019.

Alasannya, menurut dia, Presiden Jokowi telah menjamin kehidupan berdemokrasi di Tanah Air Indonesia dan telah sedang membangun ekonomi rakyat yang kuat menuju bangsa yang modern. Ia merasa yakin, Jokowi yang kini berpasangan dengan Ma’ruf Amin pasti mampu mensejahterakan rakyat Indonesia secara khusus memberikan perhatian penuh kepada kaum perempuan dan anak di seluruh Indonesia. Dia pun mengajak kaum perempuan Indonesia dari Sabang sampai Merauke bersatu padu satu tekad, dan satu suara untuk memenangkan Jokowi-Amin untuk Indonesia maju.

Menanggapi gelombang besar arus relawan yang kini telah bergerak di seluruh panjuru Indonesia, Ketua Dewan Pembina Rumah Juang Jokowi Poros Benhil, Jenderal (Pur) Moeldoko, dalam acara peresmian Rumah Juang Jokowi di Benhil, 22 September 2018 memberikan dukungan dan apresiasi. Ia mengajak seluruh relawan bersatu, bekerja keras sekuat tenaga untuk memenangkan Jokowi-Amin pada Pilpres 2019. Dikatakannya, seluruh relawan sebagai anak bangsa harus berjuang keras meraih kemenangan. Cita-cita kemenangan itu mutlak, namun harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Moeldoko yang juga sebagai Ketua Harian Tim Kampanye Nasional ini meminta para relawan yang menjadi garda depan Jokowi-Amin harus secara sistematis menyampaikan pencapaian atau keberhasilan program kerja Presiden Jokowi yang telah dilakukan selama ini secara masif kepada rakyat. Selain itu, ia mengajak para relawan harus berani dan tegas memerangi informasi hoax, radikalisme dan SARA yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Jangan kita terprovokasi dengan cara-cara yang tidak baik. Kita tidak boleh terpancing. Gunakan dengan cara-cara yang simpatik dalam berkampanye. Intinya, semua kita harus memikirkan persatuan dan kesatuan di atas segalanya. Namun, bagi kita kemenangan adalah harga mati,”kata Moeldoko. (bungkornell/sft)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *