SUARAFLORES.NET – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) telah menunjukkan prestasi dalam Pemilihan Umum Legislatif 2019 lalu. Kedua partai pendukung Fransiskus Roberto Diogo dan Romanus Woga (RoMa) pada pilkada Sikka ini memenuhi syarat dukungan untuk mengusung pasangan calon pada pemilu kepala daerah 2023 mendatang. PKB meraih 4 kursi dan Hanura mempertahankan posisi yaitu 4 kursi.
Syarat dukungan untuk mengusung pasangan calon sebagaimana diatur oleh KPU adalah tujuh kursi. Saat ini, PKB dan Hanura telah mengantongi delapan kursi. Oleh karena itu, kedua partai ini boleh menyusun kekuatan untuk mengirim jagoan pada Pilkada Sikka mendatang.
Mencermati kondisi ini, kedua partai tersebut membangun koalisi untuk mengusung satu paket (pasangan calon) pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Sikka mendatang. Koalisi PKB dan Hanura boleh kembali mengusung RoMa Jilid II dan juga bisa pasangan calon lain yang berniat maju dan memimpin Sikka.
“PKB dari dua kursi naik menjadi empat kursi, sedangkan Hanura masih mempertahankan posisi yakni empat kursi. Artinya sudah ada delapan kursi. Hasil ini dapat mendorong PKB dan Hanura untuk mengusung satu paket dari syarat 7 kursi legislatif. Iya, mau calonnya siapa saja yang jelas mereka sudah mampu mengusung satu paket,” ujar salah satu sumber dalam sebuah diskusi di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, (9/7/2019) pagi.
PKB dan Hanura pada Pilkada Sikka 17 April 2018 bekerja keras memenangkan Paket RoMa. RoMa pada pesta demokrasi tersebut mendaftar di KPU menggunakan E-KTP. RoMa diakomodir setelah KPU menyatakan memenuhi syarat untuk ikut bertarung melawan dua Mantan Bupati yakni Drs. Yoseph Ansar Rera dan Drs. Alexander Longginus. Dengan tambahan dukungan dari PKB dan Hanura, RoMa keluar sebagai pemenang dari jalur independen.
Baca juga: Loket Penumpang Fery Waibalun Penuh Sesak, ASDP Sigap Beri Pelayanan
Baca juga; Gubernur NTT Minta Peserta ETMC 2019 Jag Sportivitas
Kepada SuaraFlores.Net, lanjut sumber terpercaya ini menyarankan agar kedua partai tersebut harus membenahi struktur organisasi dari DPC hingga ke ranting atau ke desa-desa. Hal ini harus dilakukan untuk memperkuat struktur kepengurusan. Setelah struktur kepengurusan sudah kuat maka langkah selanjutnya yakni memberikan pendidikan politik kepada kader-kader dan pendidikan politik kepada masyarakat untuk mengakomodir kekuatan.
“Semua orang yang urus partai kan ingin partainya besar. Ini momentum yang sangat baik untuk melakukannya. Sebuah partai akan besar dan kuat di akar rumput maka harus perkuat basis dengan cara perkuat struktur organisasi sampai ke desa-desa. Ini saran saya tapi bukan hanya untuk mengusung pasangan calon pada pilkada berikut tapi untuk keberlangsungan kedua partai ini ke depan,” ujar sumber yang tinggal di Kecamatan Kangae itu.
Sumber lain dalam diskusi itu mengatakan PKB dan Hanura telah membuktikan dukungan yang setia kepada pemerintahan yang dipilih oleh rakyat. Hal itu terbukti dari hasil Pileg 2019 walau belum final hasil perhitungannya. Disarankan agar PKB dan Hanura boleh merasa besar tapi harus mencermati bahwa kemenangan RoMa sesungguhnya didominasi oleh dukungan E-KTP.
Oleh karena itu, walau sudah memenuhi syarat untuk mengusung satu pasangan calon namun perlu dipertimbangkan secara matang dan secara politik. Hal yang paling penting dan harus dilakukan adalah meminta masukan dari seluruh rakyat Kabupaten Sikka. Seperti apa keinginan rakyat dan pasangan mana yang diinginkan rakyat?
“Usulan saya ya seperti itu. Boleh usung 1 paket tapi juga harus dilihat kekuatan struktur partainya dan seperti apa keinginan rakyat. Kedua partai sudah boleh besar tapi harus mengakar di hati rakyat. Yang jelas saya dukung PKB dan Hanura untuk mengawal program-program pemerintah terkait pemenuhan hak-hak dasar. Itu yang paling penting dan harus diutamakan. Urus kawal program pemerintah sampai ke akar rumput. Jangan gegabah ambil sikap usung pasangan calon pada pemilu mendatang tetapi kawal program dan perbaiki struktur partai. Toh masih ada partai yang lebih besar mungkin sudah mengirim bisikan politik tapi harus diingat dukungan E-KTP pada Pilkada Sikka lalu,” tandasnya dalam diskusi di salah satu kafe di Kota Maumere, Rabu (9/7) malam. (sfn02).