SUARAFLORES.NET,-Flores menjadi daerah petualang wisata banyak orang. Wisatawan lokal dan manca negara datang ke Flores, menyaksikan keunikan potensinya wisata. Wisatawan mengaku bangga karena keunikan objek wisata yang alami. Hampir setiap hari, wisatawan mengunjungi Flores dari Labuan Bajo hingga Flores Timur dan Pulau Lembata.
Objek wisata Flores memang sangat indah, alami, unik dan terkenal. Keunggulan potensi ini belum menjamin kepuasan wisatawan, apabila infrastruktur dan karakter masyarakat belum diperbaiki. Ada cerita keluhan wisatawan saat berada di Flores. Infrastruktur seperti jalan, listrik, penginapan masih sangat terbatas. Penyediaan kuliner yang menjadi keunggulan pun masih sangat kurang, hampir tak kelihatan.
Karakter masyarakat belum mampu mendorong peningkatakan kunjungan untuk lama tinggal. Sampah masih “menghiasi” rumah-rumah makan, tempat wisata dan penginapan. Para pelayan rumah makan dan restoran pun masih terlihat “kurang menyenangkan.” Etika komunikasi masih menjadi masalah saat melayani tamu. Wisatawan sering diperlakukan kasar saat tawar menawar harga transportasi di bandara, pelabuhan dan di tempat wisata.
Wisatawan yang lama tinggal di Flores masih sangat minim. Hotel dan penginapan yang layak menurut keinginan wisawatan masih terbatas. Selain itu, tempat penjualan kuliner hampir tidak ada, rumah makan atau pun restoran juga sangat kurang. Shopping Center pun harus ditingkatkan untuk kebutuhan wisatawan agar lama tinggal di Flores.
Suka duka wisatawan ini menjadi tanggungjawab seluruh masyarakat Flores, bukan hanya para pengambil kebijakan. Pemerintah harus terus berkampanye dan merespon cepat dengan dukungan masyarakat jika ingin Flores lebih maju dari sektor pariwisata.
Sekuil keluhan ini merupakan curahan hati sejumlah wisatawan asing saat berlibur ke Maumere dan Flores. Kurt, wisatawan asal Austria bersama teman-temannya menceritakan kondisi yang terjadi selama berada di Flores. Ia nampak tersenyum dan kagum dengan keindahan objek wisatawan alam, religi dan budaya. Maumere sangat indah. Flores sangat cantik.
“Saya sudah jalan-jalan di Flores. Daerahnya sangat indah dengan objek wisatanya. Tapi Flores masih terlihat gelap. Lihatlah Maumere di malam hari, sangat gelap sekali. Di pusat kota pun masih gelap. Kita tidak berani jalan-jalan di malam hari mencari makan di luar penginapan. Banyak orang mabuk di jalan. Ada pecahan botol. Begitu juga daerah lain di Flores, listrik masih kurang, jalan ke tempat wisata belum bagus,” kisah Kurt di Sea World Club Beach Resort & Dive Center Maumere, Kabupaten Sikka, (30/10/2017) lalu.
“Kita juga kesulitan untuk mencari makan di luar penginapan. Makan ikan bakar sangat enak tapi pelayanannya harus diperbaiki. Tempat penginapan dengan udara sejuk dan lingkungan alam yang bersih sangat kurang. Sea World Club dan satu dua hotel lagi menjadi pilihan terakhir untuk berlibur ke Maumere” kisahnya.
Michaela Korte asal Jerman dan Mr. Claudius Sturman asal Belanda mengajak masyarakat untuk mencintai lingkungan yang bersih dan sehat. Bersih untuk sehat, sehat untuk semua orang. Objek wisata yang ramai dikunjungi harus didukung dengan kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekitar.
Masyarakat harus sadar untuk buang sampah pada tempatnya. Lingkungan yang kotor itu pasti tidak menarik, sangat tidak nyaman. Di sini, saat kita tidur malam, orang buka musik besar-besar. Volumenya keras sekali dan mengganggu. Ini sangat mengganggu orang sekitar,” kisah 2 wisatawan ini saat menyaksikan Festival Maumere Jazz Fiesta Flores II 2017 di Bukit Wairita. (yanes).