Jajaki Bisnis Pesawat, Ketua Kopdit Pintu Air Bertemu Bos PT. Trans Nusa

by -167 Views

JAKARTA,SUARAFLORES.NET,-Koperasi Kredit (Kopdit) Pintu Air Kabupaten Sikka, NTT, berencana membeli Pesawat Trans Nusa untuk melayani warga Provinsi NTT. Menyadari kebutuhan transporasi udara yang sangat tinggi saat ini, Kopdit Pintu Air mencoba melakukan terobosan baru pertama di NTT dengan berupaya untuk membangun bisnis penerbangan dengan PT. Trans Nusa yang telah lama membangun bisnis penerbangan di Provinsi Kepulauan NTT.

Untuk menjajaki peluang bisnis pesawat terbang, Kamis (11/7/2019) lalu, Ketua Kopdit Pintu, Jacobus Jano, didampingi General Manager, Gabriel Pito Sorowutun, Ketua Pengawas, Barnabas Hening, Sekretaris Martonsius Juang, dan Kepala Humas, Agustinus Nong, mendatangi Kantor Pusat PT.Trans Nusa di Jakarta Pusat. Kedatangan sang ketua Kopdit bersama pengurus diterima langsung Bos PT.Trans Nusa, Leo dan General Manager dan seluruh jajarannya. Dalam pertemuan perdana di lantai II Kantor Pusat Trans Nusa, Juru Bicara, Fidelis Nong Nogor lebih awal memperkenalkan secara singkat profil Kopdit Pintu Air sebagai koperasi terbaik kedua se-Indonesia. Ia juga menyampaikan maksud kedatangan terkait rencana pembelian pesawat Trans Nusa oleh Kopdit Pintu Air.

“Kopdit Pintu Air adalah koperasi terbesar kedua di Indonesia. Sebagai koperasi yang beranggotakan 225 ribu anggota yang tersebar di seluruh NTT, bahkan merambah ke Provinsi lain, seperti, NTB, Sulawesi Selatan dan Kalimantan, koperasi yang telah mempunyai aset 1 triliun lebih ini telah memiliki berbagai jenis usaha ekonomi produktif untuk melayani warga NTT. Oleh karena itu, untuk terus meningkatkan usaha bisnis keuangan, maka Kopdit Pintu Air ingin mengembangkan bisnis-bisnis yang lebih besar, salah satunya yang dijajaki adalah bisnis penerbangan.”kata Fidelis dalam pertemuan tersebut.

Menyambut baik apa yang diutarakan Fidel, Bos PT. Trans Nusa, Leo Budiman, memaparkan secara gamblang tentang peluang dan tantangan menjalankan bisnis penerbangan. Menurutnya, bisnis pesawat tidaklah mudah. Selain harga beli pesawat yang sangat mahal, operasional dan pemeliharaan pun membutuhkan biaya besar. Selanjutnya, kata dia, bisnis pesawat (penerbangan) juga resikonya sangat tinggi. Oleh karena itu, harus dikaji dan dipertimbangkan secara matang mengenai untung dan rugi.

“Saya apreasiasi keberanian pimpinan Kopdit Pintu Air yang datang untuk menjajaki bisnis pesawat. Namun, perlu dikaji mendalam dan dipertimbangkan matang karena biaya besar dengan resiko yang sangat tinggi pula. Saya berharap terobosan ini perlu didiskusikan lagi,” kata Leo menyambut baik apa yang disampaikan Ketua Kopdit Pintu Air, Jacobus Jano.

Menanggapi penjelasan dari Leo Budiman dan pihak manajemen PT. Trans Nusa, Jacobus Jano juga mengapresiasi apa yang disampaikan Leo. “Ya, kami ucapkan terima kasih atas kesediaan Pak Leo dan seluruh manajemen dan direksi yang telah menerima kami. Mengenai keterbukaan soal untung rugi bisnis pesawat yang disampaikan Pak Leo, setelah pulang kami akan membahasnya kembali dalam rapat pengurus karena koperasi ini miliknya anggota. Nanti seperti apa keputusan rapat, kami sampaikan lagi kepada pimpinan Trans Nusa. Kami ucapkan limpah terima kasih atas kesediaannya telah menerima kami,”kata Jacobus Jano.
(BKR)