MAUMERE, SUARAFLORES.NET – Sebagai warga Negara yang baik, semua orang boleh menjadi saksi di hadapan penegak hukum. Sopir, tukang becak, tukang ojek dan para pejabat bisa menjadi saksi, apabila ia mengetahui, melihat, mendengar atas suatu kasus yang sedang ditangani lembaga penegak hukum.
Begitu pun juga, Melchias Marsku Mekeng, Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI menjadi salah satu saksi dalam kasus E-KTP. Beberapa kali dipanggil KPK, ia pun hadir dan memberi keterangan.
“Sebagai warga Negara yang baik kita harus hadir memberikan keterangan jika dibutuhkan. Yang jadi saksi bukan hanya saya sendiri. Banyak orang bisa menjadi saksi dalam sebuah kasus. Mantan Wakil Presiden Budiono, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sri Mulyani juga pernah dipanggil menjadi saksi. Jusuf Kalla pun pernah menjadi saksi berulangkali. Artinya, yang dipanggil menjadi saksi bukan berarti kita terlibat, tapi kita memberikan keterangan ketika diperlukan” ujar Melchias Mekeng melalui sambutannya dalam Rapat Konsolidasi Partai Golkar Kabupaten Sikka Dalam Rangka Pemenangan Pileg dan Pilpres 2019 di Kantor Golkar Kabupaten Sikka belum lama ini.
Dia menekankan bahwa menjadi saksi merupakan kewajiban warga Negara ketika dibutuhkan. Bukan hanya pejabat, para sopir dan tukang becak pun bisa jadi saksi.
“Semua orang yang mengetahui, melihat dan mendengar atas suatu kasus, bisa dipanggil menjadi saksi. Jadi tolong sampaikan kepada masyarakat. Saya akan tetap membantu Kabupaten Sikka ini untuk percepat pembangunan,” ujar Mekeng yang juga Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Nusa Tenggara Timur ini.
Baca juga: Golkar Target Raih 2 Kursi, Mekeng: Saya 200 Ribu Suara di Pileg 2019
Baca juga: Natal Bersama di NTT, Prabowo Bertemu 500 Mantan Pejuang NKRI
Baca juga: Alexander Ena, Putra Nusa Kenari yang Siap Duduki Kursi DPR-RI
Kepada para kader, simpatisan dan para pendukung, ia meminta dukungan dan kerja keras agar kembali terpilih mewakili rakyat Flores, Lembata dan Alor di Senayan. Ia tetap berkomitmen untuk membangun Kabupaten Sikka dan daerah pemilihannya.
“Jangan sampai suara saya turun di Sikka. Atau daerah lain lebih banyak dari Kabupaten Sikka. Kalau saya dapat suara sedikit di Sikka, saya tidak perhatikan di Sikka. Saya akan perhatikan daerah lain yang menyumbang suara yang besar untuk saya,” tegas mantan Ketua Badan Anggaran DPR RI ini. (sfn02).