Di Balik Rahim yang Miskin, Banyak Misionaris Hebat Mencerdaskan Negara Lain

by -90 Views
Suara Flores

MAUMERE, SUARAFLORES.NET – Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat tampil bahagia dan semangat saat menghadiri Perayaan Ekaristi Penahbisan Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu yang berlangsung di Gelora Samador, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, (26/9/2019). Melalui sambutannya, Gubernur NTT menyebut bahwa motto Uskup Edwaldus mirip dengan motto Viktory-Joss yang baru dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

“Motto dari Mgr Edwaldus adalah Duc In Altum. Motto ini mirip motto Viktory-Joss, Kita Bangkit Kita Sejahtera. Bapa Uskup, kita sama-sama orang yang baru dilantik, berkat doa umat untuk jabatan penting ini. Gubernur baru, Bupati baru dan uskup baru menjadi sebuah sejarah baru bagi kita. Mari kita bergandengan tangan membangun NTT,” ujar Viktor.

Mendalami motto Uskup Maumere, menurutnya, Duc In Altum merupakan sebuah pesan keberanian. Berani berbuat bagi banyak orang tanpa membeda-bedakan kulit putih dan kulit hitam. Berani bergandengan tangan untuk bangkit dan sejahtera.

“Mari kita sama – sama pergi ke tempat yang lebih dalam. Dari sana, kita bersatu bangkit untuk sejahterakan ribuan rakyat,” ajaknya.

Ia mengajak semua pihak untuk bekerja dan belajar lebih keras. Baginya, tidak ada pekerjaan di dunia ini dikerjakan dengan cuma-cuma atau dengan semangat yang asal-asalan untuk menghasilkan hal yang hebat. Tentu semua pihak sangat paham bahwa itu tidak mungkin terjadi.

Baca juga: Tahun Berahmat dan Bersejarah Bagi Masyarakat Sikka

Di hadapan dua puluh tujuh uskup se Indonesia yang hadir, lima ratus pastor dan para suster serta ribuan umat, Viktor menggambarkan NTT dalam catatan pembangunan dari periode ke periode yang butuh campur tangan semua pihak. Bahwa ketika berhadapan dengan propinsi lain, daerah dengan banyak pulau itu berada jauh di dasar.

“Mengapa NTT menjadi propinsi termiskin ketiga di Indonesia? Mari pergi ke tempat yang lebih dalam. Di balik peringkat miskin ketiga ini, ada catatan penting yang harus kita ketahui secara bersama – sama. Wilayah yang disebut miskin ini menjadi penyumbang untuk mencerahkan dan mencerdaskan warga Negara lain,” ujarnya.

Baca juga: Meriahnya Penahbisan Yang Mulia Uskup Maumere

“NTT punya misionaris – misionaris dan zendeling – zendeling yang hebat di dunia dan tinggal di negara-negara lain. Di sana, mereka mengajarkan kasih dan cinta Kristus. Tetapi sayang, rahimnya sendiri hidup dalam penderitaan yang luar biasa. Ini catatan kritis buat pemerintah, gereja dan kita semua. Kita patut malu di sini. Karena malu, maka kita harus kerja keras dalam keberanian dan kejujuran hati. Pemerintah dan gereja – gereja di seluruh pelosok nusa cendana harus rutin duduk bersama untuk percepatan pembangunan,” ujar mantan Anggota DPR RI Partai Nasdem ini disambut tepuk tangan ribuan umat yang hadir.

Viktor mengatakan, tidak ada waktu lagi bagi rakyat untuk hidup dalam kepura – puraan. Pura – pura baik dan pura – pura kerja. Saatnya rakyat bergandengan tangan untuk tidak pura – pura baik. Jikalau memang masih ada yang kurang baik, maka ini saatnya berbenah diri menjadi orang yang baik.

“Kalau selama ini kita malas, maka mari kita mulai untuk menjadi orang yang rajin. Kalau kita masih bodoh, mulailah belajar untuk menjadi orang pintar. Hidup membawa kasih karunia Allah di tengah masyarakat dan mebuktikkan bahwa anak kita anak yang luar biasa. Supaya kita jangan lagi menjadi propinsi miskin. Mari kita bekerja keras, bekerja cerdas, bekerjasama untuk mengentaskan kemiskinan yang ada di Nusa Tenggara Timur,” ajaknya.

Hadir dalam kesempatan itu, Duta Besar Vatikan, Mgr Piero Pioppo, Dirjen Bimas Katolik Kementrian Agama RI, Drs. Eusebius Binsas, 27 uskup se Indonesia, 500 pastor se Keuskupan Maumere, sejumlah Anggota DPR RI, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dan Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga, Mantan Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, mantan Anggota DPRD NTT, Drs. Blasin Kristoforus serta ribuan umat dan para wartawan. (nness/sfn02).

Baca juga: Relawan Poros Benhil “Pasang Badan” untuk Kemenangan Jokowi-Amin