SUARAFLORES.NET- Kabupaten Sikka hingga saat ini memiliki tiga puluh sembilan (39) koperasi kredit dibawa binaan Pusat Koperasi Kredit Swadaya Utama. Dari 39 Koperasi yang memiliki usaha pokok simpan pinjam ini didorong untuk menjalankan usaha sektor rill.
Demikian hal itu disampaikan oleh Petrus Herlemus, Ketua Puskobdit Swadaya Utama Maumere kepada SuaraFlores.Net di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Sabtu (8/6/2019).
Kepada SuaraFlores.Net, Petrus Herlemus mengatakan, dari 39 koperasi yang ada di Kabupaten Sikka, beberapa koperasi sedang menjalankan usaha sektor rill. Diantaranya; Koperasi Pintu Air, Koperasi Mitan Gita dan Koperasi Sube Huter. Pintu Air menjalankan usaha garam dan ikan. Koperasi Mitan Gita menjalankan usaha budi daya sengon, ternak kambing dan ayam petelur. Sedangkan Koperasi Sube Huter dengan usaha komoditi kakao untuk diolah menjadi Coklat Sikka.
Baca juga: Petani di Desa Bidoa Mulai Panen Padi Sawah
Baca juga: Gunakan Kapal Pesiar, Emir Qatar Menikmati Keindahan Teluk Maumere
Sedangkan Koperasi Obor Mas kini tengah menggagas usaha minyak kelapa dan turunannya seperti sabun dan ayaman. Koperasi Tuke Jung akan menjalakan usaha pengolahan pisang dan moke. Koperasi Hiro heling menjalankan bisnis sembako, dan Puskopdit Swadaya Utama dengan usaha CU Mart.
“CU Mart ini akan dijalankan sebagai pusat distributor dan grosir yang diikuti koperasi-koperasi lain di Kabupaten Sikka,” ujar Herlemus yang juga Ketua KSP Koperasi Mitan Gita itu.
Dia menjelaskan bahwa dalam kaitan dengan program pemerintah, maka usaha-usaha koperasi pasti berjalan untuk mendukung program kerja pemerintah kabupaten maupun provinsi dalam pemenuhan hak dan kebutuhan masyarakat.
Ia menambahkan, pada tanggal 30 Mei 2019 lalu, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat telah mengundang Puskopdit dan Koperasi Primer se NTT di kantor gubernur. Tindaklanjutnya dilakukan pertemuan di Labuan Bajo pada 10 Juni 2019 yang dihadiri Gubernur Viktor Laiskodat dan Wakil Gubernur Yoseph Nae Soi, bupati se NTT serta Pengurus dan Manajer Puskopdit dan Koperasi Primer se NTT.
Baca juga: Wacana Rekonsiliasi antara Kenegarawanan dengan Bargain Politik
Baca juga: Bupati Sikka Targetkan 40 Ribu Sambungan Air Gratis untuk Warga
Kegiatan ini, lanjut dia, digelar Pemerintah Provinsi dengan agenda penyampaian potensi program unggulan setiap kabupaten yang dipresentasikan oleh bupati setiap kabupaten.
Gubernur NTT, tambah dia, akan menentukan potensi-potensi dari setiap daerah sebagai centra produksi. Misalnya Sikka membangun pabrik minyak kelapa dan turunananya seperti sabun, sampo dan ayaman. Flores Timur mengambil potensi mente. Bajawa dan Manggarai usaha kopi dan kakao. Mabar usaha pariwisata.
“Kita sebagai wadah perhimpunan koperasi di Sikka tentu siap bekerja dukung pemerintah bangun daerah. Ini adalah salah satu cara menumbuh kembangkan perekonomian daerah dalam rangka peningkatan pendapatan daerah dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat,” tandas ASN Multi Talent, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka itu. (sfn02).