Baliho Caleg DPR RI Hilang, Tim Keluarga Adukan Bawaslu ke Polisi

by -108 Views
Suara Flores

MAUMERE, SUARAFLORES.NET – Baliho Calon Legislatif DPR RI dari Partai Demokrat atas nama Yosef Benediktus Badeoda hilang setelah dipasang tim keluarga di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, (18/10/2018). Atas hilangnya dua baliho yang dipasang pada dua titik di Kota Maumere tersebut, tim keluarga siap adukan Bawaslu Kabupaten Sikka ke Polres Sikka.

Demikian hal itu diungkapkan oleh Ketua Tim Keluarga Kabupaten Sikka, Sirilus Mbabho kepada SuaraFlores.Net di Kota Maumere, Sabtu (10/11/2018).

Sirilus menjelaskan, pihaknya memasang dua baliho besar dengan ukuran 4×6 pada dua titik di Kota Maumere, yakni di Jalan Adisucipto, depan Hotel Permatasari atau jalan menuju Bandara Frans Seda Maumere, dan di depan Patung Kristus Raja, Jalan Nong Meak, Kota Maumere. Sebelum dipasang, pihaknya telah menyelesaikan administrasi di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sikka senilai 9 juta rupiah, (8/8/2018).

Sirilus mengaku kaget dan heran saat menerima informasi hilangnya dua baliho tersebut dari anggota tim keluarga, (20/10/2018). Bahwa dalam waktu yang begitu singkat, baliho tersebut diturunkan tanpa informasi yang disampaikan kepada tim. Baliho tersebut kemudian hilang di Kantor Dinas Pol PP.

“Saya menduga ada konspirasi antara Bawaslu dengan Pol PP untuk menghilangkan dua baliho besar milik Yosef Badeoda,” ujarnya.

Baca juga: Pengelolaan Pasar Senja, Disbudpar Sikka Harus Mampu Menjalankan Perannya

Penasaran atas hilangnya dua baliho tersebut, Sirilus  kemudian mendatangi Kantor Bawaslu di Kelurahan Beru, Rabu (24/10/2018) pagi. Karena Ketua Bawaslu sedang berada di luar daerah, ia bertemu dengan salah seorang staf Bawaslu. Staf Bawaslu kemudian menghubungi Ketua Bawaslu untuk berkomunikasi dengan Sirilus Mbabho.

Kepada Sirilus, Ketua Bawaslu, Harun Al Rasyid menyampaikan bahwa dua baliho Caleg DPR RI Nomor urut dua tersebut,  diturunkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kabupaten Sikka atas permintaan pihaknya. Adapun alasannya, menurut Harun, pihak Partai Demokrat belum menyerahkan desain baliho ke KPU pusat.

“Saya rasa aneh saja. Jika saja ada hal tidak beres atau belum lengkap, Bawaslu mestinya membangun komunikasi yang baik agar bisa diperbaiki. Mereka menurunkan secara diam-diam, tanpa konfirmasi yang baik. Sekarang, baliho tersebut tidak ada alias hilang. Saya sudah kroscek di Kantor Dinas Pol PP sampai tiga kali, baliho tersebut tidak ada. Daerah lain, baliho-baliho milik Anggota DPR RI yang menggantikan Benny K Harman saat Pilgub NTT ini tetap berdiri atau tidak diturunkan Bawaslu,” tegasnya.

Baca juga: Dua Advokat Flotim Sebut Bupati Anton Gagal

Terhadap kondisi itu, saat ini pihaknya sedang menyiapkan data-data untuk melaporkan Bawaslu ke Polres Sikka. Tim keluarga, lanjut Sirilus, menduga ada ketidakadilan yang dibangun Bawaslu Kabupaten Sikka.

“Kalau saja ditertibkan mestinya baliho masih ada dong. Sekarang koq balihonya tidak ada. Siapa yang turunkan, siapa yang suruh, maka harus ada yang bertanggungjawab. Nah, karena baliho tersebut tidak ada, maka kami siap melaporkkan kasus ini ke Polres Sikka,” tegas Sirilus.

Ketua Bawaslu Kabupaten Sikka, Harun Al Rasyid menjelaskan, pihak menurunkan dua baliho milik Yosef Badeoda, karena pihak Partai Demokrat belum menyerahkan model desain ke KPU Pusat. Bawaslu Sikka, kata Harun, belum menerima tembusan dari KPU Pusat.

Menurut Harun, ada baliho yang diadakan oleh KPU, ada baliho yang ditambahkan oleh perserta atau partai politik. Terhadap baliho yang diadakan KPU, maka desain diserahkan di KPU, sedangkan baliho yang ditambahkan peserta pemilu yang dicetak sendiri, maka desain tersebut diserahkan KPU dan KPU melakukan verifikasi di KPU.

“Kita menurunkan karena ada alasanya. Ada yang belum dilengkapi. Bukan hanya baliho milik Yosef Badeoda, tetapi ada beberapa baliho caleg lain pun kami turunkan bersama Pol PP, Panwascam,” ujar Harun di Kantor Bawaslu Kabupaten Sikka, Senin (12/11). (sfn02).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *