RUTENG, SUARAFLORES.NET – Kondisi para pelajar Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (SDLBN) Ruteng sangan memprihatinkan. Sejak dirintis hingga sekarang belum memiliki gedung sendiri dan masih nebeng di Sekolah Dasar Inpres (SDI) Tenda.
Jika saja suatu saat pihak SDI Tenda Ruteng mengusir mereka, para pelajar SDLBN tidak tahu harus mengadu ke mana untuk mendapat tempat melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Hal itu diungkapkan oleh Plt. Kepala Sekolah SDLBN, Elias Dagung, M.Pd., kepada media ini di ruang kerjanya, Rabu (5/9/2018).
Selain posisi gedung sekolah yang merupakan milik SDI Tenda, pihaknya juga kesulitan ruangan kelas, sarana prasarana penunjang lain termasuk penataan lingkungan sekolah yang aman, sehat, rapih dan indah.
“Itulah surat cinta dari kami untuk Bapak Gubernur NTT, Victor B. Laiskodat dan Wakil Gubernur Josep A Nae Soi yang dilantik Pak Presiden Joko Widodo hari ini. Kami berharap dua tokoh hebat ini bisa meluangkan waktu untuk melihat kami dari dekat,” pintanya.
Baca juga: Mengganti Nama Bandara Wai Oti, Mengenang Jasa Frans Seda
Tidak hanya SDLB Negeri Tenda yang harus diperhatikan Gubernur NTT, Victor Laiskodat tetapi juga keadaan SMPLB Negeri yang hanya memiliki satu ruangan kelas.
“KBM pelajar SMPLBN juga kami nebeng di SDI Tenda. Ruangan kelasnya pun hanya satu dengan jumlah murid 8 orang dan guru sebanyak 3 orang. Sekretariat dan fasilitas lainnya juga masih nebeng di SDLBN Tenda Ruteng. Atas kondisi itu, sangat diharapkan perhatian khusus dari Bapak Gubernur NTT” harapnya.
Pantauan media ini, kondisi lingkungan SDLB Negeri Tenda Ruteng sangat memprihatinkan, baik dari kondisi gedung yang sudah rapuh maupun penataan lingkungan sekolah yang memprihatinkan. Diduga karena anggaran operasional yang dikucurkan selama ini tidak cukup. (Melky Pantur).
