74 Petani Tanam 1000 Anakan Sengon

by -133 Views
Suara Flores

SUARAFLORES.NET-Sebanyak 74 anggota Kelompok Sengon Lestari melakukan penanaman 1000 anakan sengon pada lahan contoh seluas 0,7 hektar, (23/12). Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pendapat ekonomi masyarakat petani di wilayah itu.

Kegiatan ini dihadiri oleh Anggota DPRD NTT, Ir. Oswaldus dan Anggota DPRD Kabupaten Sikka, Faustinus Vasco. Kedua wakil rakyat ini disambut sapaan adat, penyematan selendang dan tarian hegon dan musik gong waning. Acara penanaman 1000 anakan sengon ini diawali dengan ceremonial dan sosialisasi dari penyuluh, pemerintah desa, pihak YPMF dan wakil rakyat.

Klemens, Penyuluh Lapangan kepada suaraflores.com mengatakan, Sengon merupakan tanaman umur pendek dan cepat memberikan penghasilan. Proses penanaman sangat mudah. Masyarakat petani diajak untuk mempelajari tentang pentingnya sengon dan  membudayakan penanaman sengon. Sengon dapat memberikan penghasilan yang besar, hanya dalam waktu 3 sampai 4 tahun.

Dijelaskan bahwa setelah tanam, masyarakat cukup melakukan perawatan yang sederhana atau tidak menyulitkan para petani seperti mengurus kios atau pun ternak. Umur panen berkisar 3 sampai 4 tahun. Sebelum panen, dilakukan sertifikasi untuk mengetahui volume kubikasi sehingga petani dapat mengetahui besaran pendapatan yang akan mereka terima.

“Sengon memberikan hasil yang besar apabila kita serius mengelolahnya. Dalam waktu tiga tahun kita sudah mendapat pengasilan. Sengon menjadi salah satu cara meningkatkan penghasilan bagi para petani” ujar Klemens.

Pada penanaman perdana di wilayah Desa Langir kali ini, Kelompok Sengon Lestari mendapat bantuan biji sengon dari perusahaan melalui Yayasan Pembangunan Masyarakat Flores (YPMF). Proses semai dilakukan oleh kelompok untuk kemudian dilakukan penanaman perdana.

Pola kesepakatan yang dibangun sesuai dengan aturan perusahaan. Ada perjanjian kerjasama antara perusahaan dan kelompok tani. Bahwa bagi hasil yang disepakati yaitu 70:30. 70 porsen dari hasil diberikan untuk kelompok tani, sedangkan 30 porsen untuk perusahaan.

Kepala Desa Teka Iku, Laurensius Vensi mengatakan, bahwa sengon memiliki keunggulan. Setelah panen atau di potong, sengon dapat bertunas lagi dan tumbuh besar untuk panen berikutnya. Sengon tidak mati setelah di tebang. Kelebihan sengon ini memudahkan masyarakat petani dalam memperbaiki ekonomi rumah tangga.

“Belum lama ini saya ditawarkan untuk budidaya sengon di Teka Iku. Saya mencermati dan memahami semua hal dan saya sepakat untuk memulai melalui Kelompok Sengon Lestari” jelasnya.

Direktur YMPF, Servasius mengharapkan agar anggota kelompok harus tetap memiliki semangat dalam memperbaiki ekonomi rumah tangga melalui sengon. Sudah banyak daerah atau banyak petani menanam sengon sejak 2 tahun lalu. Kurang lebih 217 hektar menyebar di Flores.

“Menjadi petani tidak hanya pintar saja, tapi juga harus cerdas. Cerdas mengelolah lahan-lahan kosong untuk menghasilkan uang. Sengon dapat memberikan penghasilan yang besar apabila kita mampu menjalani dengan penuh semangat. Petani harus cerdas dalam mengelolah lahan dengan menanam sengon” katanya.

Suara Flores
Anggota DPRD NTT, Ir. Oswaldus sedang Menanam Anakan Sengon

Anggota DPRD NTT, Ir. Oswaldus mengatakan petani boleh menanam kakao, kelapa, pala, cengke dan lain-lain, namun petani juga harus menanam sengon. Bahwa semua tanaman dapat memberikan penghasilan, termasuk Sengon. Banyak cara bagi kita untuk meningkatkan penghasil.

Dijelaskan bahwa, petani boleh sandarkan kehidupan pada sengon apabila serius melakukan perawatan setelah dilakukan penanaman. Sesungguhnya petani tidak sulit apabila serius dan tekun mengembangkan usaha pertanian.

Petani, kata dia, tidak boleh kehilangan arah dan makna. Petani harus menguasai kemajuan pembangunan. Sengon menjadi salah satu potensi dalam peningkatan pendapatan ekonomi.

“Kita harus memulai tanam sengon, agar pulang merantau kita sudah punya sandaran hidup. Banyak kita pergi merantau dan pulang. Setelah uang habis lalu pergi merantau lagi. Sengon menjadi solusi. Kita harus tanam dan merawat. Karena sengon menjadi salah satu bahan untuk pembuatan kertas, tentu mahal harganya. Mari memulai ini”. (sfn02).